"Maka seringkali sekolah swasta seperti ini tidak mampu memberikan gaji guru yang baik. Sementara sekolah swasta yang baru berdiri belakangan, atau 10 tahun belakangan, 15 tahun terakhir mereka kan sudah dikelola oleh manajemen yang baik biasanya gaji guru itu sudah standard lah, tidak di bawah biasanya ya," tambanya.
Menurut Doni selain faktor yayasan juga terdapat kesalahan dari yayasan dalam mengalokasikan anggaran sehingga terjadi ketidakseimbangan pendapatan gaji guru.
"Biasanya ini ada kesalahan manajeman.Jadi, dari sistem manajemen yayasan mungkin ada yang keliru dalam mengalokasikan anggaran bisa jadi nggak tau untuk kepentingan apa. Ada mungkin sistem subsidi ke sekolah lain ada juga untuk penguatan, penggajian dari manajemen atau bahkan guru-guru tidak banyak improvement atau perbaikannya. Ini memang yang terjadi menurut saya," Tegas Doni.
Di sisi lain, pengamat pendidikan Ina Liem melihat sisi lain sekolah dasar (SD) swasta sekarang didirikan memiliki tujuan yang melenceng bersifat komersil atau profit oriented.
"Sekarang orang mendirikan sekolah itu memang tujuan komersil dalam artian 'profit oriented' sehingga fokusnya sudah melenceng dari tujuan sekolah swasta yang didirikan seharusnya gitu ya. Nah ini yang memang menyebabkan uang sekolah makin lama makin naik tapi mungkin tidak seimbang dengan gaji yang diterima oleh guru," kata Lina.
Lina juga menambahkan bahwa pemerintah tidak bisa terlibat menentukan gaji di sekolah swasta. Tapi tugas pemerintah bisa mengawasi mulai perizinan mendirikan sekolah, kualitas hingga fasilitas yang disediakan dalam sekolah tersebut.
"Sebetulnya pengawasan, mulai dari perizinan mendirikan sekolah itu sendiri, kualitas, fasilitas," Lanjut Lina.
Lina mengatakan jika biaya sekolah swasta semakin mahal namun gaji guru tidak seimbang maka akan menimbulkan pengunduran diri (resign) dari guru tersebut. Sekolah justru akan merugi karena masyarakat tidak memilih sekolah tersebut.
"Apabila uang sekolah mahal, tapi gaji guru terlalu rendah, guru-guru berkualitas akan pindah ke sekolah lain, sehingga sekolah tersebut akan rugi sendiri karena masyarakat tidak memilih sekolah tersebut," tutup Lina.
Gaji guru di sekolah Swasta
Sebut saja namanya mawar, dia sudah menjadi guru sejak tahun 2018 di salah satu sekolah ternama di Jakarta. Karena sudah memiliki pengalaman mengajar, mawar mendapatkan gaji pertama sebagai guru sebesar Rp9 juta.
Lalu ada kenaikan gaji pada tahun 2019 dan 2022 yang membuat gajinya saat ini sekitar Rp12 juta-an. "Itu karena saya ada pengalaman sebelumnya. Kalau tidak, gaji awal sekitar Rp6 jutaan kalau di sekolah saya," tambahnya.
Dalam sehari, Mawar (bukan nama sebenarnya) mengajar di dua-tiga kelas. "Bahkan bisa empat kelas. Dengan satu kelas 40 menit x 2 periode," ujarnya.
Guru lain sebut saja Tulip (bukan nama sebenarnya), mengaku sebelum mengajar di sekolah swasta dia tidak memiliki pengalaman. Sehingga gaji pertama dia sebagai guru sebesar Rp6 juta-an.
"Setelah mengajar 5 tahun baru naik kemarin sekitar Rp8 jutaan. Tapi yaudah dijalanin saja. Setiap hari mengajar di dua kelas," ujar Tulip saat berbincang.
(spt)