Menariknya, meski terjadi aksi jual, William Tanuwijaya masih menjadi pemegang saham individu terbesar di saham GOTO.
Transaksi tersebut bukanlah yang pertama yang dilangsungkan pada oleh William. Dia juga melaporkan telah menjual saham GOTO tersebut dalam dua kali kesempatan.
William Tanuwijaya jual saham GOTO sebanyak 332.220.000 yang dilakukan pada 9—13 Oktober 2023. Rata-rata harga penjualan terjadi di Rp78,89.
Dengan aksi penjualan ini, kepemilikan di GOTO makin menyusut sebanyak 0,03%.
Sebelumnya, Co-Founder Tokopedia ini memiliki 20.981.678.973 saham atau 1,77%. Setelah penjualan, kepemilikan menjadi 20.649.458.973 saham atau 1,72%.
Dia mengantongi dan mendapatkan dana hasil penjualan saham GOTO mencapai Rp26,2 miliar. Berbeda halnya dengan aksi jual saham yang terakhir, William menyebut penjualan ini bertujuan untuk kebutuhan penting untuk pribadi.
Jika ditotal secara keseluruhan transaksi obral saham GOTO sejak awal tahun, William Tanuwijaya telah mengantongi dana hasil penjualan mencapai Rp96,32 miliar, dengan jumlah 1.096.820.000 saham, atau sama dengan 1,09 miliar saham GOTO.
Pada saat awal pencatatan saham GOTO di Bursa Efek Indonesia, jumlah kepemilikan saham GOTO oleh William Tanuwijaya sebanyak 20.981.678.973 saham (1,77%), dan hari ini jumlah kepemilikannya tersisa 19.884.858.973 saham (1,66%).
Investment Specialist Mirae Asset Sekuritas Muhammad Faturrahman Aria memaparkan hal ini bisa menjadi sentimen kurang baik karena munculnya indikasi Co-Founder yang tidak percaya akan prospek usaha.
Namun demikian, Fatur melanjutkan, "Bagusnya GOTO adalah mereka menerapkan Good Corporate Governance dengan baik, sehingga mampu meminimalisir adanya asimetris informasi."
Fatur juga menuturkan bahwa dalam keterbukaan informasi dapat diketahui tujuan dari Co-Founder tersebut dalam hal melepas kepemilikan sahamnya.
Sekadar informasi, pekan kemarin GOTO resmi mengumumkan investasi TikTok ke sayap e-commerce GOTO, Tokopedia. Akuisisi oleh TikTok itu diawali dengan perjanjian pembelian aset oleh Tokopedia dari TikTok, berupa kontrak bisnis dan hak eksklusif untuk memiliki dan mengoperasikan TikTok Shop di Indonesia.
Nilai transaksi itu sejumlah US$340 juta atau setara dengan Rp5,34 triliun. Perjanjian pembelian aset ini ditandatangan para pihak pada 10 Desember. Adapun perjanjian pembelian aset ini ditargetkan dapat rampun pada kuartal pertama tahun depan, atau kuartal I-2024.
Rencana akuisisi kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian pengambilalihan saham yang juga dilaksanakan pada 10 Desember. Dalam perjanjian itu, TikTok bersedia menginvestasikan senilai US$840 juta atau setara Rp13,19 triliun ke Tokopedia.
Pada saat yang bersamaan, Tokopedia akan menerima promissory notes dari TikTok senilai US$1 miliar atau setara dengan Rp15,7 triliun.
Promissory notes itu dapat dimanfaatkan Tokopedia untuk kebutuhan modal kerja di masa mendatang. Sebagai gantinya, TikTok akan menggenggam 75,01% saham Tokopedia. Sehingga, kepemilikan GoTo Gojek Tokopedia akan terdilusi hingga menjadi 24,99%.
(fad/aji)