Pejabat The Fed Makin Banyak yang Menyangkal Ide Pivot Bunga
News
19 December 2023 08:20
Catarian Saraiva - Bloomberg News -
Bloomberg, Ada tiga lagi pejabat Federal Reserve (The Fed) yang menentang besaran penurunan bunga yang diprediksi oleh pelaku pasar akan dimulai pada tahun depan. Pernyataan ini memperkuat komentar serupa dari pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu.
Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan dia terkejut dengan reaksi pasar yang sangat besar terhadap pembaruan proyeksi ekonomi triwulanan The Fed minggu lalu.
Perkiraan baru tersebut mengisyaratkan bahwa langkah The Fed selanjutnya kemungkinan besar adalah melakukan pemotongan suku bunga, yang langsung memicu kenaikan harga saham dan obligasi dan aset-aset lain dengan pasar bertaruh akan ada enam kali penurunan bunga acuan dimulai Maret 2024.
“Saya sedikit bingung dengan – apakah pasar hanya berasumsi, 'inilah yang kami ingin mereka katakan?'” kata Goolsbee pada hari Senin dalam sebuah wawancara di CNBC. “Saya pikir tampaknya ada kebingungan tentang cara kerja FOMC. Kami tidak memperdebatkan kebijakan tertentu secara spekulatif mengenai masa depan.”
Secara terpisah, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester dan Presiden Fed San Francisco Mary Daly dalam wawancara yang diterbitkan Senin menyatakan bahwa ekspektasi penurunan suku bunga awal tahun depan adalah terlalu dini. Kedua pejabat tersebut akan memberikan suara pada keputusan kebijakan moneter pada tahun 2024.
Para pejabat The Fed mempertahankan bunga selama tiga kali pertemuan FOMC berturut-turut pada pekan lalu dan perkiraan mereka menyiratkan bahwa bank sentral berekspektasi akan ada penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun depan, menurut hasil median konsensus.
Beberapa ekonom Wall Street mengantisipasi laju pelonggaran yang lebih cepat. Ekonom Bank of America Corp. kini memperkirakan pemotongan empat perempat poin pada tahun 2024, dimulai pada bulan Maret.
'Mendahului The Fed'
Mester mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Financial Times yang diterbitkan pada hari Senin bahwa pasar telah “sedikit di depan” dari bank sentral dengan bertaruh pada penurunan suku bunga lebih awal pada tahun 2024.
“Fase selanjutnya bukanlah kapan penurunan suku ubnga dilakukan meski pasar kini sedang berada di sana,” kata Mester. “Ini tentang berapa lama kita memerlukan kebijakan moneter untuk tetap restriktif agar kami yakin bahwa inflasi berada pada jalur yang berkelanjutan dan tepat waktu untuk kembali ke 2%.”
Daly, dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal, mengatakan bahwa sudah sepantasnya bagi para pengambil kebijakan untuk mulai mempertimbangkan penurunan suku bunga pada tahun 2024, mengingat seberapa besar penurunan inflasi tahun ini, namun masih terlalu dini untuk berspekulasi mengenai kapan hal tersebut mungkin terjadi.
“Saat ini, saya benar-benar fokus pada seberapa baik perkembangan di tahun 2023,” katanya.
Pernyataan tersebut menyusul komentar serupa pekan lalu dari Presiden Fed New York John Williams dan Ketua Fed Atlanta Raphael Bostic, yang mengatakan para pembuat kebijakan masih perlu melihat data “beberapa bulan” untuk yakin bahwa inflasi akan terus turun.
Goolsbee pada hari Senin menyebut penurunan harga tahun ini “signifikan” namun mengatakan penurunan tersebut belum kembali ke target bank sentral.
“Jika kita mengembalikan inflasi ke kisaran, maka kita akan mempunyai kekhawatiran yang lebih simetris, sebut saja, mengenai kedua sisi dari dua target tersebut,” kata Goolsbee.
Data inflasi indeks harga konsumen yang diterbitkan minggu lalu menunjukkan bahwa inflasi turun di bawah 3% dalam basis tahunan enam bulan untuk pertama kalinya sejak tahun 2021. Data terbaru mengenai tekanan biaya grosir juga memberikan gambaran yang baik untuk ukuran inflasi utama yang diawasi ketat oleh bank sentral.