Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Belakangan, harga bahan bakar minyak (BBM) jenis nonsubsidi di seluruh stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) Indonesia mengalami penurunan harga selama dua bulan terakhir. Penurunan tersebut tak lain disebabkan oleh kian melandainya harga minyak global.

PT Pertamina (Persero), misalnya, perusahaan migas milik negara itu belakangan telah resmi menurunkan seluruh jenis BBM nonsubsidinya. Pada oktober, harga BBM non subsidi jenis Pertamaxnya dibanderal Rp 14.000/liter, per Desember, kini menjadi Rp13.350.

Untuk harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax Turbo dari sebelumnya dibanderol Rp16.600/liter, kini berada di Rp15.350/liter.

Selain Pertamina, sejumlah operator SPBU swasta seperti Shell Indonesia, Vivo Energy, dan BP-AKR juga turun serta menurunkan seluruh jenis harga BBM-nya per-November dan Desember lalu.

Menyusul tren penurunan itu, bahkan, kalangan ekonom memperkirakan harga kemungkinan besar akan kembali turun pada Januari, melanjutkan penurunan dua bulan berturut-turut tersebut.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, perkiraan itu didasari dengan tren terakhir pergerakan harga minyak dunia yang masih mengalami penurunan secara bulanan, seperti jenis Brent pada akhir November bertengger di US$80,86/barel, atau turun dari posisi akhir Oktober di US$87,4/barel.

Selain itu, nilai tukar Rupiah, yang juga menjadi pengaruh besar fluktuasi harga minyak, juga cenderung menguat, di mana per akhir November berada di posisi Rp15.505/US$ dibandingkan dengan akhir Oktober di Rp15.880/US$.

“Dengan demikian, biaya produksi BBM menjadi lebih rendah sehingga pelaku usaha bisa menurunkan harga BBM nonsubsidi lagi,” ujar Josua saat dihubungi belum lama ini.

Sementera itu, Industry and Regional Analyst PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Ahmad Zuhdi Dwi Kusuma memperkirakan, secara rata-rata, harga minyak dunia hingga akhir 2023 adalah sekitar US$80—US$81 per barel.

Namun, secara point to point (ptp), harga spot minyak dunia akan bertahan di rentang US$75—US$78 per barel pada akhir tahun ini. Bahkan, memasuki 2024, Bank Mandiri memproyeksikan harga minyak makin terjerembap ke level US$70/barel.

Zuhdi menyebut tidak ada faktor kuat yang bakal membuat harga minyak rebound drastis dalam waktu dekat lantaran secara fundamental nilainya sudah rendah; kecuali jika OPEC+ membuat kebijakan produksi yang mengejutkan.

“[Dengan demikian], harga BBM semestinya akan turun jika harga minyak globalnya turun. Prediksi kami, penurunan US$1/barel minyak global akan berdampak pada penurunan Rp150—Rp200 per liter BBM di Indonesia,” ujar Zuhdi saat dihubungi, Jumat (8/12/2023).

Berikut daftar harga BBM seluruh operator SPBU RI per 19 Desember 2023:

Pertamina

Pertalite Rp10.000/liter

Solar Rp6.800/liter

Pertamax Rp13.350/liter

Pertamax Turbo Rp15.350/liter

Dexlite 15.550/liter

Pertamina Dex Rp 16.200/liter

Pertamax Green 95 Rp 14.900/liter

Shell

Shell Super Rp13.990/liter

Shell V-Power Rp15.140/liter

Shell V-Power Diesel Rp16.330/liter

Shell V-power Nitro+ Rp15.480/liter

BP-AKR

BP 92 Rp13.950/liter

BP Ultimate Rp15.140/liter

BP Diesel Rp15.665/liter

Vivo

Revvo 90 12.200

Revvo 92 Rp 13.900/liter

Revvo 95 Rp 14.900/liter.

(ibn)

No more pages