Nurin Sofia - Bloomberg News

Bloomberg, Otoritas Regulator Singapura telah memerintahkan perusahaan pengiriman uang di negara kota tersebut untuk menghentikan penggunaan saluran non-bank dan non-kartu saat mengirim uang ke China mulai 1 Januari.

Menurut pernyataan Otoritas Moneter Singapura, penangguhan selama tiga bulan ini menyusul laporan tentang pengiriman uang ke China melalui Singapura yang kemudian dibekukan di rekening bank penerima di China oleh lembaga penegak hukum. Belum jelas mengapa dana tersebut dibekukan.

Otoritas juga mengatakan, untuk menjaga biaya transaksi tetap rendah, perusahaan pengiriman uang memanfaatkan agen luar negeri pihak ketiga, daripada bank, untuk menyelesaikan transfer aset dari Singapura ke China.

Kepolisian Singapura telah menerima lebih dari 670 laporan tentang pembekuan pengiriman uang, dengan sekitar S$13 juta (sekitar $9,8 juta) dana terkena dampak. Sekitar 430 laporan melibatkan Samlit Moneychanger Pte Ltd.