Logo Bloomberg Technoz

Febrio menekankan Indonesia harus memperkuat upaya menjaga stabilitas harga bahan pangan agar komponen inflasi yang datangnya volatile food bisa dijaga  di level rendah. 

Komitmen pemerintah untuk menjaga inflasi 2023 pada rentang sasaran 3%±1% diperkuat dengan menjaga target inflasi pangan pada kisaran 3%—5%, terutama pada masa hari besar keagamaan dan nasional. 

“Untuk itu, sinergi pengendalian inflasi terus diperkuat melalui berbagai kebijakan Tim Pengendalian Inflasi Pusat [TPIP],” lanjutnya. 

Sebelumnya, prediksi Bloomberg menunjukkan, kendati inflasi Februari lebih tinggi dari perkiraan semula, besar kemungkinan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) tidak akan tergerak untuk berbalik arah. 

“Inflasi Februari yang lebih tinggi dari perkiraan sepertinya tidak akan mengubah niat BI untuk mempertahankan bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur bulan ini,” tulis Tamara Henderson, ekonom Bloomberg, pascrilis data inflasi oleh BPS, Rabu (01/03/2023).

Inflasi  inti pada Februari 2023 turun ke posisi 3,09% yoy, dari 3,27% setahun lalu. Capaian itu lebih rendah dibandingkan dengan konsensus ekonom sebesar 3,23%. Laju inflasi inti yang lebih rendah penurunannya dibandingkan dengan prediksi akan membantu BI menjangkar inflasi ke target 2%—4% tahun ini.

Riset harian Samuel Sekuritas yang diterima Bloomberg Technoz berpandangan senada. Bank sentral memiliki ruang untuk mempertahankan bunga acuan pada RDG yang akan digelar 15—16 Maret 2023. 

Namun, memasuki bulan perayaan puasa dan Lebaran pertengahan bulan ini, inflasi akan terus merambat naik dan akan memuncak pada April 2023. 

“Prediksi saya, inflasi April bisa 6%,” kata Lionel Priyadi, Macro Strategist Samuel Sekuritas yang sebelumnya memprediksi inflasi Februari sebesar 5,51%.

Bila laju inflasi semakin memuncak hingga ke kisaran 6%, kebijakan mempertahankan bunga acuan di level saat ini menjadi kurang memadai dan akan menyulitkan bank sentral menjangkar inflasi mendekati target.

“Menurut saya harus terus dinaikkan, kalau tidak, ya, akan sulit untuk mengembalikan inflasi ke 3,5%,” jelasnya. 

(krz/wdh)

No more pages