Bloomberg Technoz, Jakarta - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akan melakukan pemungutan suara lagi pada Senin terkait resolusi baru yang menyerukan jeda perang mendesak di Gaza. Pemungutan suara ini dilakukan setelah Amerika Serikat (AS) memveto keputusan DK PBB agar Israel melakukan gencatan senjata sepenuhnya di Gaza pekan lalu.

Dilaporkan AFP, rancangan baru tersebut disusun oleh Uni Emirat Arab. Mereka menyerukan "penghentian permusuhan yang mendesak dan berkelanjutan untuk memungkinkan akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan di Jalur Gaza."

Draf resolusi tersebut juga menegaskan dukungan terhadap solusi dua negara, dan "menekankan pentingnya menyatukan Jalur Gaza dengan Tepi Barat di bawah Otoritas Palestina."

Hamas tidak disebutkan secara eksplisit dalam resolusi tersebut. Akan tetapi, Uni Emirat Arab menyerukan "pembebasan segera dan tanpa syarat bagi semua sandera" juga "mengutuk semua serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil".

Pemungutan suara akan dilakukan di tengah tekanan komunitas internasional atas serangan Israel di Jalur Gaza setelah gencatan senjata selama tujuh hari berakhir pada 1 Desember. Presiden AS Joe Biden telah mendesak Israel untuk mengubah strategi perang, dan mengurangi korban warga sipil.