Dalam Waktu Dekat, Rasanya Rupiah Masih Akan Melemah
Muhammad Julian Fadli
03 March 2023 06:47
Bloomberg Technoz, Jakarta - Sepanjang Februari 2023 nilai tukar rupiah tercatat melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dengan pelemahan 1,73%.Pendorong pelemahan nilai rupiah datang dari faktor eksternal dan juga internal.
Pada awal Februari, terbitnya data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang sangat solid menimbulkan kekhawatiran Bank Sentral The Federal Reserve/The Fed akan melanjutkan tren kenaikan suku bunga acuannya.
Tingkat pengangguran data Januari 2023 tercatat 3,4%, angka ini turun dari bulan sebelumnya sebesar 3,5%. Penciptaan lapangan kerja non-pertanian melonjak signifikan menjadi 517.000, raihan tersebut melebihi konsensus pasar sebesar 185.000.
Data tersebut mendukung data inflasi yang terjadi di AS. Inflasi inti Personal Consumption Expenditure (PCE) Januari 2023 meningkat 0,6% dibandingkan bulan sebelumnya, ini merupakan angka tertinggi sejak Agustus 2022. Secara tahunan, inflasi inti PCE ada di angka 4,7%.
Sentimen pemberat pergerakan rupiah lainnya datang dari para pelaku pasar yang kembali menyesuaikan proyeksi suku bunga acuan AS. Kini puncak suku bunga acuan diperkirakan ada di level 5,4% pada tahun ini. Januari lalu, puncaknya masih diproyeksi kurang dari 5%.