Tidak hanya itu, dia juga memuji Tesla yang memperluas rantai pasoknya di China di tengah banyaknya perusahaan yang meninggalkan negara tersebut akibat ketegangan politik dan kebijakan pandemi yang ketat.
Zhu menambahkan, Tesla menggunakan pemasok lokal ke pabrik Shanghai lebih dari 95%. Perusahaan itu juga merekrut lebih dari 30.000 pekerja China dan tenaga ekspatriat yang berjumlah kurang dari 20.
“Kami sangat berusaha untuk melokalisasi dan menurut saya langkah ini memberikan keuntungan untuk bersaing di seluruh dunia.”
Sebelumnya, Tesla mendapatkan dukungan dan sambutan hangat di China. Tesla termasuk satu-satunya produsen mobil asing yang diizinkan untuk beroperasi di negara itu. Namun, tidak lama kemudian, Tesla dihadapkan pada serangkaian isu seperti beberapa konsumen yang memprotes soal harga, kasus kecelakaan dan pengawasan regulasi atas masalah keselamatan, data, dan layanan pelanggan.
Pada pekan ini, seorang kolumnis di salah satu media milik pemerintah China memperingatkan Musk agar menghentikan penyebaran teori bahwa Covid-19 bocor dari laboratorium di negara itu. Perluasan pabrik Shanghai sebelumnya juga sempat dilaporkan akan tertunda karena masalah keamanan data.
Sementara itu, Zhu menepis kekhawatiran tentang persaingan dengan produsen nasional seperti Nio Inc. dan Byd Co., yang juga berencana untuk mengeluarkan mobil listrik. Tesla diketahui telah memangkas harga pada awal tahun ini. Sebelumnya, ia juga menawarkan banyak insentif di China yang mendorong asumsi adanya kekurangan permintaan.
"Selama kami menawarkan produk dengan harga yang terjangkau, kami tidak perlu khawatir tentang permintaan," kata Zhu. Pemotongan harga tahun ini menghasilkan permintaan yang besar di atas kapabilitas produksi pabrik.
Produsen mobil itu telah mengirim lebih dari 710.000 kendaraan dari Shanghai pada 2022, atau sekitar 52% dari produksi di seluruh dunia.
(bbn)