Untuk diketahui beberapa pihak merasa tersinggung dengan kampanye terbaru Zara, dan dianggap merupakan iklan kontroversial karena bertema genosida. Sejak saat itu tagar #boikotzara terus muncul dan membesar.
Aksinya juga turut dilakukan di area dekat toko Zara di berbagai lokasi. Beberapa peserta aksi protes yang terekam di media sosial bahkan membawa kain putih seperti kain kafan layaknya orang yang meninggal dunia.
Peserta aksi menyinggung secara langsung postingan Zara pada 8 Desember dengan tema ZARA ATELIER Collection 04_The Jacket. Zara dianggap dengan sengaja mengekspoiltasi visual korban perang seperti yang tengah terjadi di jalur Gaza.
#boycottZara pic.twitter.com/AERzb30vJU
— Kinza Noor (@KinzaNoor722883) December 18, 2023
Aksi serangan lewat komentar negatif terhadap Zara juga terjadi pada media sosial lain, seperti Instagram official perusahaan yang memiliki 61,4 juta pengikut. Hampir di seluruh unggahan terbaru di Instagram Zara muncul kalimat dukung kepada Palestina seraya mendorong aksi boikot.
"Boikot Zara selamanya," tulis akun Instagram Taiman_adj. "Jangan menyerah, kami tetap melakukan boikot. Bebaskan Palestina," tulis akun Khanifkaaa di sebuah unggahan Zara di Instagram.
"Di Indonesia buah-buahan saha dirujak, apalagi merek baju gak jelas gini," tulis Oemar_mita dalam postingan pemberitahuan Zara saat menurunkan kampanye ZARA ATELIER.
Semakin masifnya penolakan atas kampanye kontroversial dengan properti layaknya peti mati, boneka dengan bagian tubuh tak lengkap, serta gulungan kain berwarna putih, Zara memutuskan untuk menarik iklan tersebut minggu lalu.
Dalam laporan Reuters penarikan kampanye tidak disebut secara spesifik oleh Inditex, salah satu pemilik Zara karena alasan banyaknya protes. Ini menjadi prosedur yang normal dalam memperbaharui konten.
Lebih jauh mereka menyebut bahwa ZARA ATELIER dibuat pada bulan Juli dan foto diproduksi pada bulan September, sedangkan aksi perang Israel dengan Hamas terjadi mulai 7 Oktober.
Aksi protes terhadap Zara terjadi di tengah turunnya peringkat penjualan perusahaan, seperti disampaikan Analis Deutsche Bank AG, Adam Cochrane, dari hold menjadi sell. Terdapat perkiraan bahwa ada kesuraman atas dunia ritel di Eropa dan kemungkinan akan meluas.
Inditex SA pada Rabu minggu lalu melaporkan pertumbuhan pendapatan kuartalan 7%, merupakan yang paling kecil dalam hampir tiga tahun terakhir. Saham perusahaan turun 1,3% menjadi €38,01 di Madrid, atau memangkas kenaikan yang telah terjadi sepanjang year-to-date (ytd) 52%.
— Dengan asistensi Joel Leon dan Rafaela Lindeberg.
(wep/hps)