Senada, saham konsumen primer juga anjlok dan jadi pemberat, PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) drop 24,9%, PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) melemah 9,76%. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) terkontraksi 6,79%.
Kinerja Bursa di Asia siang hari ini kompak bergerak melemah. Indeks Hang Seng Hong Kong drop 0,95%, indeks Nikkei 225 turun 0,67%, indeks Shanghai melemah 0,35%, indeks Strait Times Singapore terdepresiasi 0,09%, , dan indeks Kospi menguat 0,27%.
Melemahnya IHSG dan Bursa Saham Asia siang hari ini terseret sentimen hawkish dari sejumlah pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) yang mengikis optimisme pelaku pasar terkait potensi pengguntingan suku bunga acuan.
John Williams, Gubernur The Fed New York, menyebut, terlalu dini bagi para pengambil kebijakan untuk memikirkan penurunan suku bunga acuan. Pasalnya, The Fed masih mempertimbangkan apakah kebijakan itu cukup untuk membantu inflasi kembali ke target kisaran 2%.
Senada, Gubernur The Fed Atlanta Raphael Bostic, mengatakan, memang ada peluang penurunan suku bunga acuan pada tahun 2024 sebanyak dua kali akan tetapi baru akan dimulai pada kuartal tiga, tidak kuartal satu seperti yang jadi harapan pasar.
"Kami tidak benar-benar membicarakan penurunan bunga," kata Williams seperti yang diwartakan Bloomberg News.
Austen Goolsbee, pejabat The Fed Chicago, memberi pernyataan hawkish di mana menurutnya terlalu dini bagi Bank Sentral menyatakan kemenangan melawan inflasi.
"Kita telah membuat banyak kemajuan pada tahun 2023, tetapi saya masih mengingatkan semua orang, ini belum selesai," ujar Goolsbee pada hari Minggu dalam wawancara di acara Face the Nation di CBS.
(fad/wep)