Mengutip data Kpler, Jepang kemungkinan akan mengimpor batu bara termal sebanyak 10,37 juta ton pada Desember. Naik 21,57% dari bulan sebelumnya sekaligus jadi yang tertinggi sejak Maret.
Sementara impor Korea Selatan diperkirakan 8,59 juta ton bulan ini. Tumbuh 13,8% dibandingkan Desember tahun lalu dan menjadi yang tertinggi sejak Juli 2021.
Di sisi lain, impor batu bara China pada Desember diperkirakan sebanyak 24,82 juta ton. Turun 15,51% dibandingkan bulan lalu.
Sedangkan impor batu bara India diperkirakan 14,54 juta ton pada bulan ini. Berkurang 16,53% dibandingkan November.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), batu bara masih di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 67,56. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang di posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI menunjukkan angka 68,8. Masih di bawah 80, belum jenuh beli (overbought).
Ini membuat harga batu bara masih berpeluang membukukan kenaikan. Target resisten terdekat adalah US$ 148/ton dengan target paling optimistis di US$ 151/ton.
Sedangkan target support terdekat adalah US$ 142/ton. Target paling pesimistis atau support terjauh ada di US$ 132/ton.
(aji)