Isabel Reynolds - Bloomberg News
Bloomberg, Jepang dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berjanji untuk bekerja sama dalam menjaga keamanan maritim setelah pertemuan puncak yang diadakan di Tokyo, di tengah-tengah meningkatnya kekhawatiran akan perselisihan teritorial di kawasan ini dengan China.
Kedua belah pihak sepakat untuk menegakkan hukum internasional, meningkatkan kerja sama penjaga pantai, dan mencari lebih banyak cara untuk bekerja sama dalam bidang pertahanan, termasuk dalam hal peralatan dan pelatihan bersama. Demikian diungkap mereka dalam pernyataan yang luas pada Minggu setelah KTT peringatan antara Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan para pemimpin kelompok tersebut.
KTT yang menandai peringatan 50 tahun hubungan antara kelompok ini dan negara dengan ekonomi terbesar kedua di Asia ini terjadi ketika satu-satunya sekutu perjanjian Jepang, Amerika Serikat, bersaing dengan China untuk memberikan pengaruh di wilayah tersebut. China adalah mitra dagang utama, sekaligus saingan teritorial bagi negara-negara Asia Tenggara, seperti Filipina, Vietnam dan Malaysia, serta Jepang.
Pada pertemuan para pemimpin bilateral pada Sabtu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menjanjikan hibah senilai ¥400 juta (US$2,8 juta) kepada Malaysia untuk membantu meningkatkan keamanan maritim dan melindungi jalur laut dengan menyediakan peralatan seperti kapal penyelamat. Dia juga menjanjikan sebuah kapal patroli untuk Indonesia.
Hal ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan untuk menyediakan peralatan radar pengawasan pantai untuk Filipina. Bulan lalu, Jepang meningkatkan hubungannya dengan Vietnam dalam sebuah pertemuan dengan tujuan untuk memberikan bantuan pertahanan.
Meskipun jumlah yang terlibat dalam kesepakatan bantuan keamanan ini tidak terlalu besar, mereka membawa pesan simbolis yang kuat dari Jepang yang telah lama bersikap pasif, yang memiliki perselisihan teritorial dengan Tiongkok.
Ketegangan telah meningkat di sekitar pulau-pulau Laut China Timur yang tidak berpenghuni yang diklaim oleh Jepang dan China. Kapal-kapal penjaga pantai dari kedua negara sering mencoba mengusir satu sama lain dari perairan di dekatnya. Jepang juga khawatir tentang menjaga keamanan di Laut China Selatan, di mana rute perdagangan yang dekat dengan negara-negara ASEAN adalah kunci bagi perekonomiannya.
Selain itu, Jepang berjanji untuk bekerja sama dengan mitra-mitra ASEAN dalam bidang energi, termasuk gas alam cair, serta teknologi hidrogen dan amonia. Kedua belah pihak berjanji untuk mempromosikan transisi energi "bergantung pada keadaan masing-masing negara." KTT ini akan berakhir pada Senin dengan pertemuan para pemimpin Komunitas Nol Emisi Asia.
(bbn)