Kontraktor utamanya adalah Raytheon Missiles & Defense dan Lockheed Martin Corp. — dua perusahaan yang dikenai sanksi Beijing bulan lalu karena menjual senjata ke Taiwan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengkritik AS atas kesepakatan yang direncanakan itu, dengan mengatakan itu "sangat merusak kedaulatan China dan kepentingan keamanan," dan merusak hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia itu.
Washington harus “menghentikan penjualan senjata ke Taiwan dan kontak militer dengan Taiwan, serta berhenti menciptakan ketegangan di selat itu,” katanya pada Kamis dalam konferensi pers reguler di Beijing.
Ia menambahkan negaranya akan mengambil "langkah-langkah tegas dan efektif" untuk melindungi kedaulatannya, tanpa menjelaskan apa langkahnya.
Presiden China Xi Jinping baru-baru ini telah mengurangi tekanan militer terhadap Taiwan. Namun, penjualan senjata AS ke Taiwan ini mengecewakan China, yang melihatnya sebagai provokasi.
Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army/PLA) mengirim 47 pesawat ke air defense identification zone (ADIZ) yang sensitif pada Desember tahun lalu setelah Washington menyetujui penjualan senjata hingga US$ 10 miliar ke Taiwan selama lima tahun.
(bbn)