Hal ini berarti bahwa tidak ada “prediksi yang tidak masuk akal” untuk memperkirakan bahwa seluruh sisa tarif China terhadap ekspor Australia akan dihapuskan pada tahun depan, katanya.
Peninjauan tarif anggur pada awalnya diperkirakan berakhir sebelum 30 November 2024, menurut pernyataan dari Kementerian Perdagangan China. Negara ini memberlakukan tarif antidumping hingga 218% pada anggur pada Maret 2021, sehingga menghancurkan salah satu pasar luar negeri utama Australia.
China memberlakukan tarif terhadap anggur dan jelai sebagai upaya nyata untuk menghukum Australia setelah Perdana Menteri saat itu Scott Morrison pada2020 menyerukan penyelidikan terhadap asal usul Covid-19, yang membuat marah Beijing.
Tindakan hukuman dengan alasan masalah biosekuriti juga memblokir akses terhadap lobster hidup, daging sapi, dan produk lainnya.
(bbn)