Derek Tang, Ekonom di LH Meyer/Monetary Policy Analytics menilai pesan Williams tampaknya merupakan upaya yang disengaja guna memberikan ruang kepada Komite Pasar Terbuka Federal untuk terus mempertahankan suku bunga stabil awal tahun depan ,jika mereka tidak melihat kemajuan lebih lanjut dalam inflasi.
“Komite ingin memiliki opsi untuk tidak melakukan pemotongan pada Maret,” kata Tang.
Namun, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee tidak mengesampingkan kemungkinan penurunan suku bunga pada Maret, menurut Wall Street Journal. Dalam sebuah wawancara pada Jumat, Goolsbee mengatakan risikonya menjadi lebih seimbang, menunjukkan bahwa fokus mungkin perlu mulai beralih ke kekhawatiran tentang sisi ketenagakerjaan dari mandat tersebut.
The Fed awal pekan ini memberi isyarat untuk membalikkan kenaikan suku bunga yang paling curam dalam satu generasi, dan para pejabat memperkirakan serangkaian penurunan suku bunga pada tahun depan. Williams mencatat bahwa proyeksi suku bunga triwulanan pejabat Fed menunjukkan jalur pelonggaran yang lebih bertahap dibandingkan ekspektasi pasar.
Para pembuat kebijakan memperkirakan tiga kali penurunan suku bunga pada tahun 2023, menurut perkiraan median, sementara pedagang berjangka memperkirakan sebanyak enam kali penurunan suku bunga yang dimulai pada bulan Maret.
“Masih terlalu dini untuk memikirkan pertanyaan itu. Bukan itu persoalan yang ada di hadapan kita,” kata Williams, yang memainkan peran penting dalam mengkomunikasikan kebijakan bank sentral, tentang penurunan suku bunga pada Maret.
Meskipun Gubernur The fED Jerome Powell mengatakan pada hari Rabu bahwa bank sentral siap untuk melanjutkan kenaikan suku bunga jika tekanan harga kembali terjadi, ia juga mengatakan topik pelonggaran muncul pada pertemuan mereka minggu ini.
Kurangnya penolakan Powell selama konferensi pers terhadap meningkatnya perkiraan investor terhadap penurunan suku bunga pada 2024 memicu salah satu reli pasca-pertemuan terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Itu adalah hari The Fed terbaik di seluruh aset dalam hampir 15 tahun, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
“Saya tidak merasa hal ini akan terjadi dalam waktu dekat,” kata Bostic seperti dikutip Reuters. Para pembuat kebijakan masih memerlukan “beberapa bulan” untuk melihat cukup data dan mendapatkan keyakinan bahwa inflasi akan terus turun, kata Bostic, menurut Reuters.
Williams mengatakan bahwa pasar bereaksi sangat kuat, mungkin lebih kuat, daripada apa yang kami tunjukkan dalam proyeksi kami.
“Seperti yang dikatakan Ketua Powell, pertanyaannya adalah: Apakah kita sudah mengambil kebijakan moneter yang cukup ketat untuk memastikan inflasi kembali turun ke 2%? Itu pertanyaan yang ada di depan kita,” ujarnya.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah bertenor 2 tahun awalnya melonjak seiring pernyataan Williams. Namun kemudian turun karena para pedagang terus melihat peluang besar penurunan suku bunga di bulan Maret. Saham sedikit berubah pada perdagangan pertengahan pagi.
Sebagai presiden Fed New York, Williams memiliki kursi tetap di Komite Pasar Terbuka Federal, panel Fed yang menetapkan suku bunga.
(bbn)