Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sampai 12 Desember 2023 tercatat Rp554,5 triliun atau 107,5% dari target pemerintah. Angkanya tumbuh 3,1% dibanding realisasi tahun lalu.
"Di tengah fluktuasi harga komoditas, kinerja positif PNBP tetap terjaga terutama didorong oleh peningkatan pendapatan sumber daya alam (SDA) non-Migas, Kekayaan Negara Dipisahkan (KND), dan PNBP lainnya," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (15/12/2023).
Rinciannya, pendapatan SDA non-migas tercatat Rp131 triliun atau 109,4% dari target pemerintah. Kinerjanya meningkat akibat penyesuaian tarif iuran produksi/royalti batu bara dan dampak implementasi Automatic Blocking System (ABS), pemanfaatan data analitik SIMBARA, serta profil wajib bayar dalam pelaksanaan pengawasan.
"Pendapatan KND mencapai Rp81,5 triliun atau 100% target pemerintah, disumbang setoran dividen BUMN perbankan dan non-perbankan," sebut Sri Mulyani.
PNBP Lainnya mencapai Rp152,3 triliun atau 115,8% dari target pemerintah. Namun jumlahnya menurun dibanding realisasi tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh penurunan pendapatan Penjualan Hasil Tambang (PHT) dan pendapatan minyak mentah (DMO).
Namun kontribusi PNBP K/L cukup kuat menyumbang Rp123,9 triliun, terutama dari kontribusi penempatan uang di Bank Indonesia (BI), penerimaan biaya hak penggunaan (BHP) Frekuensi pada Kemenkominfo, kenaikan volume layanan khusus visa dan paspor, dan pendapatan yang berasal dari putusan pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor) pada Kejaksaan.
Sementara itu, pendapatan SDA Migas melambat karena menurunnya Indonesian Crude Price (ICP) dan lifting minyak bumi. Kemudian, Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) juga turun karena menyusutnya pendapatan BLU kelapa sawit akibat penurunan Permintaan dan harga CPO.
Secara umum, pendapatan negara tercatat Rp2.553 triliun atau 96,8% dari target Rp2.637,2 triliun dari target. Angkanya naik 4,1% dari realisasi tahun lalu.
Rinciannya, penerimana perpajakan Rp1.996,4 triliun, terdiri dari penerimaan pajak Rp1.739,8 triliun atau 95,7% dari target, dan angkanya naik 7,3% dari realisasi tahun lalu, dan penerimaan bea cukai Rp256,5 triliun atau 85,5% dari target. Angkanya merosot hingga 11,7% dari realisasi tahun sebelumnya.
Kemudian, Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat Rp554,5 triliun atau 107,5% dari target. Angkanya tumbuh 3,1% dari realisasi tahun lalu.
(lav)