Logo Bloomberg Technoz

Investor harus memastikan manajer investasi (MI) dan bank yang menjadi agen penjual reksa dana ini terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pembukaan awal rekening reksa dana bisa dimulai cukup dengan nominal Rp10.000 saja. Selanjutnya, investor dapat menentukan apakah  ingin  mendepositkan dana di rekening reksa dana miliknya  secara rutin atau tidak. Tentunya akan sangat baik apabila kita melakukannya secara rutin dan disiplin agar bisa memperoleh hasil yang lebih maksimal.

Jika investor masih kesulitan dalam memilih karena bervariasinya jenis reksa dana dan perusahaan manajer investasi, maka investor bisa memilihnya berdasarkan peringkat atau rating reksa dana yang dipublikasikan melalui media massa atau lembaga-lembaga riset reksa dana. Peringkat reksa dana umumnya dapat dilihat dari hasil atau historical return reksa dana dan tingkat risiko atau fluktuasi harganya yang biasa dikenal dengan istilah risk adjusted return. 

Selain itu, berinvestasi reksa dana juga harus memiliki tujuan yang jelas dan tepat. Hal ini dilakukan untuk memproyeksikan berapa jumlah uang yang akan diinvestasikan dan berapa besar proyeksi keuntungannya. Generasi milenial yang saat ini masih relatif muda, dapat memilih reksa dana yang lebih tinggi risikonya, seperti reksa dana saham, karena masih memiliki jangka waktu investasi yang panjang.

Umumnya generasi milenial memiliki keleluasaan waktu sehingga menjadi investor yang cenderung agresif. Semakin panjang waktu berinvestasi atau semakin panjang tujuan investasi, maka akan semakin kecil risiko investasi. Jika harga reksa dana turun, maka masih ada kesempatan untuk menunggu harga reksa dana naik kembali. Dengan kata lain, imbal hasil reksa dana saham yang memiliki risiko paling tinggilebih optimal dibeli untuk investasi dalam jangka panjang.

Jika dibandingkan dengan investor generasi X atau Y, maka waktu investasi yang mereka miliki hanya 5-10 tahun karena akan segera memasuki usia non produktif.  Kemudian, apabila tujuan investasinya adalah untuk  memenuhi kebutuhan jangka pendek (di bawah lima tahun), maka disarankan untuk memilih jenis reksa dana yang risikonya lebih rendah, karena tidak akan terlalu berisiko ketika mengalami penurunan harga.

Reksa dana juga merupakan salah satu produk investasi yang cocok untuk investor yang masih pemula dalam dunia investasi maupun bagi investor yang mempunyai waktu terbatas. Hal ini dikarenakan reksa dana dikelola oleh pihak profesional serta berpengalaman  yang dikenal dengan manajer investasi (MI) (sepertinya poin ini sudah dijelaskan di bawah mungkin bisa dipertimbangkan kembali untuk ditulis)

Secara  definisi, reksa dana merupakan wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat (investor) untuk diinvestasikan ke dalam portofolio efek (gabungan beberapa efek) oleh Manajer Invetasi (MI). Peran MI di sini adalah untuk mengatur porsi penempatan dana gabungan investor pembeli reksa dana pada pasar uang, saham, maupun surat utang. Selain itu, MI juga akanmenentukan komposisi saham dan instrumen lainnya yang ada dalam portofolio setiap reksa dana investor. 

Kembali ke jenis-jenis reksa dana yang telah dijelaskan di awal. Pertama, reksa dana pasar uang  memiliki  aturan investasi sebesar 100% pada instrumen pasar uang atau surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari setahun. Reksa dana jenis ini cocok untuk memenuhi tujuan keuangan jangka pendek (kurang dari setahun).

Selanjutnya adalah reksa dana pendapatan tetap yang sebagian besar alokasi investasinya (minimal 80%) akan ditempatkan pada efek yang memberikan pendapatan tetap, seperti surat utang atau obligasi. Adapun reksa dana jenis ini cocok untuk memenuhi tujuan keuangan dengan jangka waktu antara 1-3 tahun.

Kemudian yang ketiga adalah reksa dana campuran yang memiliki  aturan investasi maksimal 79% pada instrumen pasar uang, obligasi, dan saham. Reksa dana jenis ini cocok untuk memenuhi tujuan keuangan dengan jangka waktu antara 3-5 tahun. Lalu yang terakhir adalah reksa dana saham yang memiliki  aturan investasi minimal 80% pada instrumen saham Reksa dana jenis ini cocok untuk memenuhi tujuan keuangan dengan jangka waktu di atas lima tahun atau investor agresif.

Berinvestasi di pasar modal  baik melalui reksa dana,  membeli saham, ataupun membeli surat utang atau obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), menganut prinsip high risk high returns. Artinya, semakin tinggi risiko reksa dana, maka akan semakin tinggi pula potensi keuntungannya. Sebaliknya, reksa dana dengan risiko yang lebih rendah memiliki potensi keuntungan yang lebih rendah pula.

(tim)

No more pages