Logo Bloomberg Technoz

Di lain sisi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya mencari potensi cadangan mineral tembaga seiring dengan perkiraan permintaan tinggi dengan jor-jorannya  investasi ekosistem kendaraan listrik dalam negeri.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pada awal tahun depan, pihaknya melalui Badan Geologi bakal mengebut menggali potensi cadangan mineral tersebut.

"Sedang kita lakukan. Untuk 2024 itu, kalau fokus badan geologi kan eksplorasi, jadi kita mencari sumber daya termasuk cadangan. Cadangan kan biasanya agak panjang, tapi minimal kita cari potensi," ujar Dadan saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (15/12/2023).

Dadan mengatakan, sejalan dengan upaya pemerintah dalam hilirisasi, pemerintah pun terus berupaya memastikan berbagai cadangan mineral RI bakal terus tercukupi.

"[Saat ini] kita lakukan hilirisasi, kita pastikan cadangan ada, dan kita lakukan eksplorasi. Kan [cadangan tembaga] kita belum habis. Kalau sudah tidak ada lagi, kita cari lagi yang lain."

Sebelumnya, pemerintah memang didesak untuk tidak sekadar jorjoran memikat investasi ekosistem kendaraan listrik dan baterainya, tetapi mengabaikan pendanaan untuk eksplorasi cadangan tembaga di dalam negeri.

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan, berdasarkan data Badan Geologi 2022, Indonesia memiliki sumber daya dan cadangan bijih tembaga masing-masing 16 miliar ton dan 3 miliar ton. Adapun, sumber daya dan cadangan logam tembaga masing-masing 66 juta ton dan 20 juta ton.

Dengan asumsi produksi tembaga nasional 130 juta ton/tahun, Rizal memproyeksikan umur cadangan komoditas mineral logam tersebut “hanya bertahan sekitar 25 tahun ke depan.”

Belum lagi, lanjutnya, penutupan tambang Cobre Panama baru-baru ini akan memengaruhi keberlanjutan suplai tembaga dan harga komoditas tersebut di tingkat global dalam beberapa tahun ke depan.

Adapun, kata Rizal, tembaga memang menjadi komoditas mineral yang paling dibutuhkan untuk industri transisi energi, seperti untuk transmisi dan distribusi listrik. Dalam pengembangan EV, tembaga juga memegang peranan penting.

"Untuk itulah pemerintah memasukkan tembaga ini ke dalam golongan mineral kritis. Pada 2040 diprediksi BEV [kendaraan listrik berbasis baterai] akan menguasai 31% dari pasar kendaraan bermotor,” urainya.

(dov/ain)

No more pages