Baru-baru ini, PTBA dan PT Timah Tbk (TINS) telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) terkait dengan sinergi pengembangan energi terbarukan.
MoU tersebut diteken dalam rangka menjajaki potensi kerja sama pengembangan PLTS di lokasi operasional TINS.
Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra mengungkapkan kerja sama tersebut merupakan wujud ekspansi perseroan ke sektor energi baru dan transformasi menjadi perusahaan energi yang terintegrasi serta berkelanjutan.
“Kerja sama dengan PT Timah sejalan dengan visi PTBA ke depan. Kami meyakini praktik bisnis berkelanjutan tidak hanya berdampak positif terhadap kelestarian alam, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi serta membangun keunggulan kompetitif PTBA,” kata Rafli dalam siaran pers pada Selasa (28/02/2023).
PTBA, melalui anak usahanya PT Bukit Energi Investama (BEI), berencana membangun PLTS yang akan digunakan untuk kegiatan operasional produksi, penerangan, dan perkantoran TINS, serta berkontribusi pada penurunan emisi dan efisiensi biaya energi.
“Sejalan dengan visi PT Timah Tbk menjadi perusahaan tambang kelas dunia yang ramah lingkungan. PT Timah harus tumbuh dengan inovasi. Salah satunya adalah penggunaan energi terbarukan. Selain efisien, juga ramah lingkungan,” ungkap Direktur Pengembangan Usaha TINS, Alwin Albar.
Selain TINS, PTBA diketahui menjajaki kerja sama pengembangan PLTS di lokasi operasional Semen Indonesia Group (SIG) dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan China Huadian Corporation (CHD).
Sekadar catatan, pada 2022, PTBA membukukan laba bersih di tengah tren penguatan harga batu bara. Pendapatan perusahaan mencapai Rp42,64 triliun, naik 45,75% secara tahunan. Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas mencapai Rp12,56 triliun, naik 58,9% secara anual.
(tar/wdh)