Pada tahun depan, Rachmat mengatakan, banyak pemain-pemain motor listrik yang mulai masuk ke Indonesia dan menawarkan ragam produk. Sehingga harapannya realisasi dari target subsidi bisa meningkat.
“Misalnya yang Indonesia ada, Honda juga udah keluarin, dan lain-lain juga udah mulai produk-produk, semakin produknya luas, harapan kita bakal lebih baik lagi,” ujarnya.
“Mungkin pekerjaan rumah dari kami yang perlu kita lihat juga adalah mengenai baterai swap atau charging station-nya itu kita akan coba review lah, bagaimana caranya bisa lebih banyak lagi swab station dan juga charging station,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan pada laman Sisapira pada hari ini, Jumat (15/12/2023), sisa kuota untuk pagu 2023 adalah 182.058. Sementara realisasinya adalah 11.532 tersalurkan, 6.176 proses pendaftaran dan 234 terverifikasi.
Sebagai informasi, Kementerian Perindustrian sebelumnya menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah untuk Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Dua.
Dalam pasal 4 beleid tersebut, dijelaskan bahwa program bantuan diberikan untuk periode tahun anggaran 2023 dan tahun anggaran 2024.
Program bantuan diberikan dengan kuota sebesar paling banyak 200.000 unit untuk tahun anggaran 2023 dan paling banyak 600.000 unit untuk tahun anggaran 2024.
(dov/ain)