Bloomberg Technoz, Jakarta - Kantor kemanusiaan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Rabu (13/12/2023), mengatakan Gaza menghadapi sedang menghadapi bencana kesehatan. Badan PBB yang menangani masalah kesehatan duni, World Health Organization (WHO) melaporkan beberapa peningkatan penyakit yang menghantui.
Menurut Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Wilayah Palestina, Lynn Hastings, seperti yang dilansir dari Reuters, WHO melaporkan danya peningkatan tajam pada infeksi saluran pernapasan akut, diare, kutu, kudis, dan penyakit yang menyebar dengan cepat.
"Bisa dibayangkan seperti apa kondisi sanitasinya," kata Hastings.
Sebelumnya, WHO juga mengatakan pada Selasa bahwa hanya 11 dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi sebagian, satu di Utara dan 10 di Selatan daerah kantong tersebut.
Di Yerusalem, seorang anggota parlemen senior Israel dari partai Likud pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa rumah sakit lapangan telah didirikan di Gaza oleh Uni Emirat Arab dan Yordania.
"Namun ada satu hal yang harus jelas. Ada tumpang tindih antara sistem medis dan rumah sakit dengan kegiatan teroris Hamas," katanya, mengulangi tuduhan Israel--yang dibantah oleh Hamas--bahwa militan Palestina telah beroperasi di dalam rumah sakit.
"Jadi ini bukanlah sesuatu yang akan kami tolerir."
Hasting mengatakan bahwa hampir setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza sekarang berada di Rafah di ujung Selatan daerah kantong tersebut untuk menghindari pengeboman Israel.
"Hal ini tidak menghasilkan apa-apa selain krisis kesehatan," katanya.
(spt/hps)