Untuk penanggulangan di daerah lain seperti banjir rob di Semarang, Basuki mengatakan, KemenPUPR membangun tanggul laut dan penambahan pompa untuk mempercepat pengaliran air ke laut sebagai mitigasi jangka pendek. Untuk mitigasi jangka menengah, akan ada penambahan jumlah pintu air di Kali Tenggang berkapasitas 12 meter kubik dan di Kali Sringin berkapasitas 10 meter kubik.
“Di Pekalongan, penanganan banjir Kali Loji melalui pembangunan tanggul sungai, bendung gerak, peningkatan tanggul sungai serta pembangunan kolam retensi dan pompa. Kami bersama KKP memindahkan ribuan kapal karena itu jadi penghambat aliran sungai, kita perbaiki muara sungainya,” jelas Basuki.
[Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi]...diharapkan dapat mengurangi dampak banjir yang semula 558 hektar yang tergenang, menjadi 196 hektar dengan disertai pengurangan tinggi dan lama genangan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Persiapan Musim Kemarau
Selain banjir, Kementerian PUPR bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga melakukan sejumlah antisipasi musim kemarau panjang. Basuki mengatakan pihaknya telah membentuk unit pengelolaan bendungan yang bertugas menyiapkan seluruh bendungan untuk mengurangi dampak kekeringan.
“Pada saat awal musim hujan, semua bendungan dibuka untuk membuat reservoir tampungan banjir. Sedangkan pada akhir musim hujan, bendungan ditutup untuk menampung air dalam rangka penggunaannya di musim kering,” jelasnya.
Sebagai tambahan, Kementerian PUPR juga melakukan pemeliharaan sumur bor air tanah pada 3.230 titik yang tersebar di 20 provinsi, serta mempersiapkan pengeboran sumur air tanah di 19 provinsi.
(tar/wep)