"Penurunan posisi ULN pemerintah utamanya disebabkan oleh perpindahan penempatan dana investor di Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen lain seiring dengan volatilitas di pasar keuangan global yang meningkat. Selain itu, pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel," papar laporan BI.
Sementara posisi ULN swasta per akhir Oktober tercatat US$ 196,9 miliar. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 196,7 miliar.
Namun ULN swasta justru turun 2,5% yoy. Melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 3,5% yoy.
"Kontraksi pertumbuhan ULN tersebut bersumber dari lembaga keuangan dan perusahaan bukan lembaga keuangan yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar 2,4% yoy dan 2,5% yoy," lanjut laporan BI.
Rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada Oktober berada di 28,7%. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang 28,9%. ULN juga didominasi yang berjangka panjang dengan pangsa 86,8%.
(aji)