Bursa Asia Diprediksi Menguat, S&P 500 Menuju Rekor Tertinggi
News
15 December 2023 07:35
Richard Henderson - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham di Asia siap untuk mengalami kenaikan ketika saham-saham AS mengisyaratkan overbought. Hal ini seiring euforia setelah pertemuan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) pada hari Rabu mulai mereda.
Saham-saham Australia dan kontrak berjangka ekuitas untuk Jepang dan Hong Kong semuanya naik walau ada yang naik tipis. Setelah kenaikan yang membuat S&P 500 mendekati rekor tertingginya, indeks tersebut mengalami kenaikan kecil karena valuasi dan tingkat overbought menunjukkan bahwa saham rentan terhadap penurunan. Nasdaq 100 turun setelah kenaikan lebih dari 50% pada tahun 2023.
"Kami sebenarnya sedikit gugup menghadapi minggu-minggu ke depan," kata Callie Cox di eToro. "Saham harus dicek dengan lebih serius. Kami belum melihat penurunan 1% dalam S&P 500 sejak akhir Oktober. Perdagangan menjelang pemotongan suku bunga telah kuat, tetapi jangan terkejut jika ada perlambatan."
Obligasi naik, membuat imbal hasil obligasi 10 tahun di bawah 4%. Lalu dolar turun terhadap sebagian besar mata uang di pasar negara maju. Pergerakan ini sebagian dipicu oleh kenaikan euro dan pound setelah bank sentral Eropa memberi sinyal bahwa mereka tidak terburu-buru untuk bergabung dengan kebijakan AS yang menuju pemotongan suku bunga.