Logo Bloomberg Technoz

“Jika mereka dapat menciptakan AI generatif berlandaskan multi-modal, hal tersebut akan menarik penggunaan Google, dan peningkatan penggunaan tersebut akan melindungi dan mengembangkan bisnis pencariannya.”

Kapitalisasi pasar Alphabet dan Microsoft. (Dok: Bloomberg)

Beberapa waktu sebelumnya Alphabet dihinggapi kekhawatiran mereka kalah dengan Microsoft Corp dalam perlombaan AI. Beberapa bulan terakhir, saham Google tertinggal dari saingannya itu, yang berhasil mengintegrasikan teknologi ChatGPT OpenAI ke dalam perangkat software dan produk cloud-nya.

Demonstrasi Gemini AI bahkan menuai kritik dari para karyawan yang mengatakan bahwa pemaparan yang telah dilakukan melebih-lebihkan kemampuanya saat ini. 

Hasil pemaparan laporan keuangan dan laba kuartal ketiga juga mencerminkan kekhawatiran posisi Alphabet, apalagi karena Microsoft menggembar-gemborkan peran AI yang semakin meningkat pada pertumbuhan Azure. Sementara hasil Google Cloud masih mengecewakan.

Akibatnya, kesenjangan antara kedua perusahaan melebar di bursa, dimana saham Microsoft meraih serangkaian rekor tahun ini, sementara saham Alphabet masih tertahan sekitar 12% di bawah level tertingginya pada tahun 2021.

Google Gemini. (Dok: Bloomberg)

Meski demikian, pemaparan Alphabet tentang kemampuan Gemini AI untuk menghasilkan respons berbasis teks dan gambar terhadap permintaan, sangat membantu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut masih layak diperhitungkan.

Diketahui pada hari Rabu, Google meluncurkan Gemini AI Pro untuk kalangan bisnis, yang memungkinkan para pengembang membangun aplikasi menggunakan model AI terbaru.

“Anggapan awal terhadap Gemini AI menunjukkan bahwa perkiraan matinya ambisi AI Google telah sangat dibesar-besarkan,” kata Neil Campling, Mitra Pendiri di Chameleon Global Capital.

“Investor kemungkinan akan meninjau kembali saham ini ketika mereka melihat bukti pertumbuhan pendapatan tambahan yang muncul dari layanan cloud dan bukti kenaikan pangsa pasar.”

Hanya sedikit yang membantah bahwa Alphabet adalah pemain utama, mengingat investasi yang telah dilakukannya selama bertahun-tahun dan jumlah data yang sangat besar. Namun Google harus berjuang melawan persepsi bahwa mereka tertinggal dari OpenAI.

Pendapatan Microsoft diperkirakan akan tumbuh sedikit lebih laju dibandingkan Alphabet dalam beberapa tahun ke depan, menurut konsensus yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Keduanya akan tumbuh dua digit, tetapi dengan valuasi saham Alphabet yang jauh lebih murah.

Saham ini diperdagangkan di bawah 19 kali estimasi laba, yang berarti jauh di bawah Microsoft, yaitu 31 kali, dan juga kelipatan 25 dari Indeks Nasdaq 100. Selain itu, meskipun Microsoft dan indeks berada pada harga yang lebih mahal dari rata-rata jangka panjangnya, Alphabet diperdagangkan dengan harga diskon, yang menunjukkan adanya ruang bagi sahamnya untuk naik.

“Jelas Microsoft menang pada saat ini. Perusahaan ini telah melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam berkomunikasi, mengeksekusi, mengeluarkan produk yang nyata dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan,” kata Chris Mack, manajer portofolio ekuitas global di Harding Loevner. 

“Ada kesenjangan antara apa yang dilakukan Alphabet dan persepsi pasar. Peluncuran Gemini menunjukkan kepada pasar bahwa Alphabet menjadikan AI sebagai pusat perhatian dalam strateginya," kata dia.

Bagan Teknologi Hari ini

Valuasi Apple . (Dok: Bloomberg)

Reli di Apple Inc, perusahaan publik paling berharga di dunia, tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Setelah ditutup pada rekor tertinggi pada hari Rabu, nilai pasar produsen iPhone ini mendekati nilai pasar saham terbesar di Eropa, khususnya Perancis.

(bbn)

No more pages