Logo Bloomberg Technoz

Perusahaan juga menekankan bahwa Gemini Pro akan gratis pada saat peluncurannya untuk pelanggan cloud, dengan beberapa batasan.

Google Gemini . (Dok: Bloomberg)

Pada akhirnya, Google berencana memastikan bahwa penawaran AI cloud-nya akan “memiliki harga yang kompetitif.” Perusahaan mengatakan bahwa kemampuan berbasis teks Gemini Pro empat kali lebih murah untuk input dan dua kali lebih murah untuk output daripada iterasi terakhir dari model AI-nya, PaLM 2, yang dirilis pada bulan Juni.

Model AI ini dibuat untuk “menggeneralisasi dan memahami, mengoperasikan, dan menggabungkan berbagai jenis informasi, termasuk teks, kode, audio, gambar, dan video dengan cara yang sama seperti manusia melihat, mendengar, membaca, mendengarkan, dan berbicara tentang berbagai jenis informasi secara bersamaan,” ujar Chief Executive Officer Google Cloud, Thomas Kurian.

Meksi Google adalah pelopor AI generatif, produknya tertinggal dalam hal popularitas. Minggu lalu, Google bermaksud melawan narasi tersebut dengan merilis Gemini, yang memiliki tiga ukuran: Ultra, Pro dan Nano. 

Google telah mulai meluncurkan Nano, versi terkecil, yang berjalan langsung pada perangkat seperti smartphone Google, Pixel 8 Pro. Google juga telah merilis versi Gemini Pro yang dirancang khusus untuk Bard, chatbot AI Google dan jawaban untuk aplikasi OpenAI yang sangat populer, ChatGPT.

Dengan dirilisnya Gemini Pro untuk para pengembang aplikasi dan bisnis, Google ingin mengirimkan pesan bahwa mereka tidak lagi tertinggal dari OpenAI dan sistem AI terbaru dari startup tersebut, GPT-4, yang tersedia melalui platform komputasi awan Azure milik Microsoft. .

Google mengklaim Gemini Pro mendukung 38 bahasa di 180 negara di seluruh dunia, dan saat ini menerima teks sebagai input dan menghasilkan teks sebagai output. Google merilis platform Gemini Pro Vision khusus yang dapat menangani permintaan berbasis teks dan gambar dari pengguna. 

Gemini Ultra, model terbesar dan paling mumpuni dari perusahaan untuk tugas-tugas “sangat kompleks”, akan tersedia untuk pelanggan dan mitra cloud tertentu untuk percobaan awal sebelum dirilis ke masyarakat umum tahun depan.

Google mengumumkan bahwa Gemini Pro akan dimasukkan ke dalam dua produk cloud utama: Google AI Studio dan Vertex AI. Google AI Studio, alat pengembang berbasis web gratis, adalah “cara tercepat untuk membangun dengan Gemini.” Alat ini memungkinkan klien untuk menggunakan API Gemini da;a, mengembangkan aplikasi.

Sementara, Vertex AI memberikan lebih banyak penyesuaian kepada para pengembang dan klien cloud. Bisnis akan dapat menyesuaikan Gemini menggunakan data perusahaan mereka sendiri, dan membangun alat pencarian dan chatbot yang didukung Gemini, di antara aplikasi lainnya.

Kurian mengatakan bahwa harga Gemini Pro menjadi “jauh lebih menarik.” Para pengembang akan mendapatkan akses gratis ke Gemini Pro dan Gemini Pro Vision melalui Google AI Studio, kata perusahaan, yang cocok untuk sebagian besar kebutuhan pengembangan aplikasi.

Vertex AI, yang lebih fleksibel, akan tersedia secara gratis hingga awal tahun depan.

Google turut memperkenalkan versi upgrade dari model AI yang telah dirilis sebelumnya. Imagen 2, teknologi teks-ke-gambar Google, akan memiliki kemampuan fotorealisme, rendering teks, dan pembuatan logo yang lebih baik, kata perusahaan tersebut. 

Google juga meluncurkan MedLM - sebuah keluarga model yang disesuaikan untuk industri perawatan kesehatan. Produk ini dikembangkan dari pekerjaan yang telah dilakukan perusahaan pada Med-PaLM 2, model AI Google yang telah dilatih dengan pengetahuan medis khusus.

Perusahaan ini juga mengumumkan kemitraan global dengan Mistral AI, startup AI yang berbasis di Paris dengan penekanan pada perangkat software open source. Mistral AI akan mendistribusikan beberapa produk AI, termasuk model bahasa eksklusif yang dioptimalkan, pada infrastruktur Google Cloud, kata kedua perusahaan dalam sebuah posting blog.

Meskipun perjanjian ini tidak bersifat eksklusif, CEO dan salah satu pendiri Mistral AI, Arthur Mensch, memuji Google Cloud sebagai alat bantu yang fleksibel dan kemampuannya untuk mendukung produk perusahaan.

“Dukungan open source Google Cloud dan prinsip-prinsip AI yang bertanggung jawab, kemampuan infrastruktur yang luas dan dapat diandalkan, serta komitmen terhadap privasi dan keamanan sangat sesuai dengan misi kami untuk mengembangkan model yang tersedia secara terbuka,” tegas Mensch.

(bbn)

No more pages