Logo Bloomberg Technoz

Adapun saham-saham teknologi yang melaju pesat adalah, PT IndoInternet Tbk (EDGE) meroket 19,8% ke posisi Rp6.050/saham, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) melesat naik 13% ke posisi Rp47.500/saham dan juga PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) melesat naik 9,27% ke posisi Rp3.300/saham.

Senada, saham properti juga naik mendukung penguatan IHSG, PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) meroket 10% ke posisi Rp44/saham, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) melesat naik 8,87% ke posisi Rp1.165/saham. Serta, PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) menguat 6,45% ke posisi Rp33/saham.

Indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga ikut menguat dan parkir di zona hijau, dengan kenaikan 22,72 poin atau 2,44% ke posisi 955,64.

Saham-saham LQ45 yang bergerak pada teritori positif antara lain, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melesat naik 70 poin ke posisi Rp1.125/saham, dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) terbang 100 poin ke posisi Rp1.720/saham.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terapresiasi 5 poin ke posisi Rp94/saham, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 250 poin ke posisi Rp5.550/saham.

Tren positif juga terjadi pada saham LQ45 berikut, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat 375 poin ke posisi Rp9.050/saham, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) naik 8 poin ke posisi Rp204/saham. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) terapresiasi 60 poin ke posisi Rp1.570/saham.

Adapun pasar saham Asia bergerak menguat pada perdagangan sore hari ini. Indeks Kospi menguat 1,34%, indeks Hang Seng Hong Kong meroket 1,07%, indeks Strait Times Singapore melesat 0,6%, indeks Nikkei 225 terdepresiasi 0,73% dan indeks Shanghai Composite turun 0,33%. Sementara itu, Dow Jones Index Future naik 0,1%.

Sentimen perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) tahan suku bunga stabil untuk pertemuan ketiga. The Fed juga memberi sinyal yang makin jelas bahwa tren kenaikan suku bunga yang agresif telah selesai, dengan memperkirakan serangkaian pemotongan tahun depan.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, pejabat The Fed memutuskan dengan suara bulat untuk mempertahankan kisaran target suku bunga acuan pada 5,25%5,5%, yang merupakan angka tertinggi sejak tahun 2001.

Pada kesempatan yang sama, para pembuat kebijakan tidak memperkirakan ada kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut dalam proyeksi mereka untuk pertama kalinya sejak Maret 2021, berdasarkan estimasi median.

Proyeksi tersebut mencerminkan para pejabat memperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada tahun depan, sebuah laju pemotongan yang lebih tajam dibandingkan dengan yang diindikasikan sebelumnya pada bulan September.

The Fed juga mengakui bahwa "Inflasi telah mereda selama satu tahun belakangan, tetapi tetap tinggi." Mereka menambahkan, pertumbuhan ekonomi telah melambat dari "Laju yang kuat" pada kuartal ketiga.

Proyeksi median untuk inflasi menurun pada tahun 2024 dan 2025. Sementara proyeksi pengangguran tidak banyak berubah. Hal ini mengindikasikan meningkatnya kepercayaan diri para pejabat The Fed bahwa mereka dapat meredam kenaikan harga tanpa kehilangan pekerjaan yang besar.

(fad/wep)

No more pages