Logo Bloomberg Technoz

“Kalau misal [kontribusi Tokopedia] itu hilang, bebannya otomatis juga hilang banyak,” ucap dia.  “Tapi sebetulnya nggak hilang juga karena ada revenue sharing, namun biaya yang dari Tokopedia nggak ada sama sekalian, kan.” 

Dengan skema seperti ini alhasil berpotensi menguntungkan dari sisi pencapaian laba bersih GOTO di masa mendatang. Apalagi perusahaan telah menyatakan memfokuskan strategi dalam meraih kinerja positif setelah sejak lama terus merugi akibat tingginya biaya, termasuk promosi Tokopedia.

TikTok. (Dok: Bloomberg)

“Jadi kalau lihat bottom line-nya justru baik ya. Jadi gara-gara ini kita rasa lebih cepat lagi karena bottom line itu berefek banget, tidak ada biaya, kayak nol gitu lah,” jelas Rusli.

“Sekali lagi, fokus dari semua saham teknologi adalah profitability. Di bottom line [raihan laba bersih], bukan di top line [pendapatan], jadi kita melihat bottom line -nya [GOTO] kalau udah mulai positif justru jadi indikasi yang sangat baik gitu.”

Dalam proyeksi optimis, Rusli memprediksi EBITDA positif perusahaan  akan terjadi pada kuartal pertama tahun 2024. Namun dalam pertemuan dengan investor, hari ini, Kamis (14/12/023), Chief Executive Officer (CEO)  GOTO Patrick Walujo percaya bahwa target EBITDA positif akan terwujud dalam kuartal keempat tahun ini.

Patrick menyatakan kerja sama ini bertujuan menghindari penurunan pangsa pasar lebih lanjut dalam belanja online di Indonesia. Pangsa pasar GOTO menyisakan 23% dari total di industri dibandingkan periode lalu, 28%. Sementara anak usaha perusahaan teknologi ByteDance Ltd TikTok menguasai porsi 11% dari total di industri. TikTok mengalami kenaikan pangsa pasar lebih dari dua kali lipat.

Pertumbuhan e-commerce di Indonesia. (Dok: Bloomberg)

Diketahui Senin kemarin GOTO mengumumkan investasi TikTok ke salah satu entitas usahanya, Tokopedia. Akuisisi oleh TikTok itu diawali dengan perjanjian pembelian aset oleh Tokopedia dari TikTok, berupa kontrak bisnis dan hak ekslusif untuk memiliki dan mengoperasikan TikTok Shop di Indonesia senilai US$340 juta atau setara Rp5,34 triliun. 

Dalam perjanjian itu, TikTok juga bersedia menginvestasikan senilai US$840 juta atau setara Rp13,19 triliun ke Tokopedia. Pada saat yang bersamaan, Tokopedia akan menerima promissory notes dari TikTok senilai US$1 miliar atau setara Rp15,7 triliun.

Dengan aliansi ini GOTO berpotensi menghasilkan cuan atas service fee Tokopedia dan TikTok sebesar Rp675 miliar, dengan risiko yang sangat rendah karena beban Tokopedia tidak terkonsolidasi di GOTO. Perhitungan ini mewakili salah satu butir kesepakatan bahwa service fee masih didapat dan dibayarkan oleh Tokopedia setiap kuartalan dan akan masuk ke pendapatan GOTO.

(mfd/wep)

No more pages