Secara terperinci, dalam postur anggaran itu, ESDM mematok anggaran untuk pembangunan infrastruktur bagi masyarakat, di antaranya seperti pembangunan pipa gas Cirebon—Semarang (Cisem) Tahap II Ruas Batang—Cirebon dengan nilai Rp973,7 miliar.
Kemudian, konverter kit (konkit) untuk nelayan sebanyak 15.000 paket senilai Rp156 miliar; konkit untuk petani sebanyak 19.000 paket dengan nilai Rp158 miliar; pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) sebanyak 5 unit sebesar Rp56 miliar; serta bantuan pasang Baru listrik (BPBL) sebanyak 80.000 sambungan rumah tangga dengan nilai Rp205 miliar.
Selain itu, ada juga anggaran yang dipatok untuk penguatan sistem mitigasi bencana geologi sebanyak 12 kegiatan seharga Rp207 miliar, rehabilitasi pos pengamatan gunung api Rp38,14 miliar, dan 11 unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpadu senilai Rp99 miliar.
"Kita harus cepat karena dananya udah disediakan, dan itu memberikan manfaat kepada rakyat kecil. Jadi kalau masyarakat menerima seperti program BPBL diterima Maret 2024, maka dia bisa menikmati bantuan pemerintah selama 9 bulan pada 2024," tutup Arifin.
(ibn/wdh)