Detail perjanjian adalah TikTok bersedia menginvestasikan senilai US$840 juta atau setara Rp13,19 triliun ke Tokopedia. Pada saat yang bersamaan, Tokopedia akan menerima promissory notes dari TikTok senilai US$1 miliar atau setara Rp15,7 triliun dan akan dimanfaatkan Tokopedia untuk kebutuhan modal kerja di masa mendatang.
Skema ini merupakan upaya TikTok masuk kembali ke pasar retail online terbesar di Asia Tenggara usai teradang regulasi terbaru, revisi Peraturan Menteri Perdagangan. GoTo kemudian menjadi pendukung pasif dalam usaha ini, sekaligus melepaskan kendali atas salah satu platform besar e-commerce di Indonesia, Tokopedia.
“Kami akan kehilangan lebih banyak lagi pangsa pasar jika kami tidak melakukan apa pun. Setelah kami bergabung, kami memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi pemain nomor satu di pasar yang jauh lebih besar,” jelas Patrick.
Sepanjang minggu ini gerak saham GOTO berfluktuasi namun dengan tren terbaru mengalami rebound sekitar 9% pada perdagangan hari Kamis.
GOTO mengatakan bahwa mereka akan menerima biaya kuartalan berdasarkan layanan e-commerce yang disediakan sebagai bagian dari kesepakatan. Hal ini secara langsung akan berkontribusi pada pendapatannya.
Dengan aksi korporasi terbaru ini, Patrick menegaskan bahwa misi mencapai laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) positif pada kuartal ini bakalan terwujud.
(bbn)