Logo Bloomberg Technoz

Terdapat Perjanjian Pembelian Aset sehubungan dengan rencana untuk melakukan pembelian aset oleh Tokopedia berupa kontrak bisnis dan hak eksklusif untuk memiliki dan mengoperasikan TikTok Shop di Indonesia senilai US$340 juta.

Kemudian Perjanjian Pengambilbagian Saham pada waktu yang sama, terkait rencana investasi TikTok ke Tokopedia senilai US$840 juta.

“Sebagai bagian dari rencana investasi, pada saat penyelesaian Rencana Investasi, Tokopedia juga akan menerima Promissory Note dari TikTok sebesar US$1 miliar, setara Rp15,7 triliun,” ungkap Sekretaris Perusahaan GOTO R.A Koesoemohadiani awal minggu ini.

Pemetaan pemain e-commerce berdasarkan negara di kawasan Asia Tenggara. (Dok: Momentum Works, Eureka AI, Bloomberg Intelligence)

Strategi GOTO Membagi Beban & Biaya ke TikTok

Catatan teranyar Samuel Sekuritas Indonesia, satu hari setelah pengumuman resmi TikTok-Tokopedia, menyatakan bahwa kesepakatan menjadi sinyal positif dan sebagai upaya grup GOTO membagi biaya atau beban atas unit e-commerce-nya selama ini.

Kontribusi rugi bersih Tokopedia dalam laporan keuangan kuartal ketiga mencapai 23,6% yang berakhir September. Beban biaya Tokopedia juga mencapai 31,5% dari total konsolidasi seluruh unit bisnis, jadi porsi paling besar di GOTO.

“Kami selalu berpendapat bahwa Tokopedia telah mencapai puncaknya, terutama tanpa pendanaan eksternal, sementara pesaing terdekatnya di Indonesia, seperti Shopee yang didukung oleh Sea Group, masih memiliki banyak modal untuk dibelanjakan,” tulis Samuel  Sekuritas dalam rilisnya.

Samuel menambahkan bisa jadi GOTO telah mendapatkan mitra yang tepat selama ini, karena TikTok punya keunggulan dalam bisnis live commerce.

“Kami lihat langkah ini akan memungkinkan GOTO untuk benar-benar fokus pada GoTo Financials (GTF), yang menawarkan skalabilitas tinggi, dan dengan masuknya TikTok ke Tokopedia, kita mungkin akan melihat penawaran produk baru, yang akan membantu meningkatkan transaksi dan meningkatkan GTF lebih jauh lagi,” disampaikan Samuel Sekuritas lewat dua analisnya, Muhammad Farras Farhan dan Laurencia Hiemas.

Simalakama Tokopedia: GMV Tumbuh, Target Profitabilitas Menjauh

Di tengah isu kesepakatan yang semakin kencang antara TikTok dengan unit e-commerce milik grup GOTO, Tokopedia, riset JPMorgan mengatakan bahwa industri e-commerce dalam negeri akan berubah. Perusahaan sekuritas ini sejak lama percaya mitra TikTok di Indonesia akan mendapat berkah lewat pertumbuhan nilai transaksi (GMV).

“Kemampuan ini dapat menguntungkan Tokopedia dan membantunya mendapatkan pangsa pasar momentum melawan para pesaing. Namun, e-commerce yang didukung media sosial telah terbukti mahal di ASEAN,” tulis JPMorgan.

Analisis yang ini terbit sebelum pengumuman resmi 11 Desember 2023, dalam konteks grup Goto termasuk Tokopedia masih dalam perjalanan mencapai misi profitabilitas di akhir tahun 2024. Dimana, saat TikTok masuk dan berpeluang besar menumbuhkan GMV dan secara bersamaan ekspektasi kerugian akan meningkat. Ujungnya dapat membebani valuasi GOTO.

Dalam pandangan analis lainnya, pelepasan hak 75,01% atas Tokopedia kepada TikTok membuat investor di pasar modal melepas kepemilikan saham GOTO. Pasalnya muncul argumentasi bahwa valuasi tersebut murah.

“Sejalan dengan kesepakatan senilai US$2 miliar, GOTO sepertinya akan menghapus goodwill senilai US$5 miliar pada pembukuan kuartal satu 2024. Total valuasi Gojek dan Tokopedia saat merger mencapai sekitar US$7 miliar hingga US$8 miliar,” tulis dalam laporan riset CLSA Sekuritas.

Riset analis Ciptadana Sekuritas Gani menambahkan, selain faktor murahnya valuasi pasar juga mengkhawatirkan posisi grup Goto yang menjadi minoritas dan murahnya valuasi di balik akuisisi oleh TikTok tersebut.

Gani menjelaskan, “Setelah pengumuman, pasar bereaksi negatif, mungkin karena valuasi Tokopedia yang secara tersirat dijanjikan sebesar US$ 2 miliar dan juga karena kekhawatiran terhadap kepemilikan GOTO di Tokopedia yang hanya menjadi sekitar 25%.”

(wep)

No more pages