Logo Bloomberg Technoz

Orang Tua Jarang Bacakan Buku pada Anak, Literasi RI Rendah

Ruisa Khoiriyah
14 December 2023 14:10

Mendikbud Nadim Makariem membacakan buku untuk anaknya (Tangkapan Layar IG Nadiem Makarim)
Mendikbud Nadim Makariem membacakan buku untuk anaknya (Tangkapan Layar IG Nadiem Makarim)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Orang tua di Indonesia masih sangat jarang membacakan buku atau dongeng bagi anak-anak mereka yang berusia dini. Para orang tua juga jarang yang mengajak anak-anak usia dini mereka belajar membaca buku bersama. Ini ditengarai menjadi salah satu penyebab mengapa tingkat literasi masyarakat Indonesia sampai saat ini masih rendah.

Para orang tua di Indonesia lebih sering mengajak anak-anak mereka makan atau belajar makan, berbincang atau ngobrol juga menonton televisi ketimbang membaca buku, seperti dilansir dari Statistik Profil Anak Usia Dini 2023 yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pekan ini. 

"Sayangnya, persentase dibacakan buku cerita dan belajar atau membaca buku yang dilakukan bersama orang tua masih sangat kecil hanya 17,21% dan 11,12%, padahal dua aktivitas ini sangat bagus untuk menambah literasi anak usia dini. Anak usia dini hingga menginjak usia 8 tahun memiliki otak yang sangat plastis dan responsif terhadap perubahan melalui interaksi genetika, lingkungan dan pengalaman. Optimalisasi perkembangan otak didukung oleh stimulasi lingkungan, salah satunya melalui interaksi sosial dengan orang tua atau wali," jelas BPS dikutip Kamis (14/12/2023).

Aktivitas anak bersama orang tua (Dok. Statistik Anak Usia Dini 2023)

Kegiatan membacakan dongeng atau buku pada anak, menurut studi yang pernah dilansir oleh Universitas Michigan Amerika Serikat pada 2019 lalu, bisa membantu kemampuan literasi anak lebih baik dan lebih cepat.

Indonesia sejauh ini masih mencatat tingkat literasi yang masih rendah. Hasil Program Penilaian Pelajar Internasional untuk Indonesia pada 2022 yang direpresentasikan dalam  PISA (Programme for International Student Assessment) mencatat, skor literasi Indonesia turun ke level terendah sejak tahun 2000, ketika pertama kali Indonesia mengikuti penilaian PISA.