Logo Bloomberg Technoz

Neraca Dagang RI Bersiap Surplus 43 Bulan Beruntun

Hidayat Setiaji
14 December 2023 11:40

Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekspor Indonesia diperkirakan kembali anjlok pada November. Impor pun diramal turun, sehingga neraca perdagangan tetap terjaga surplus.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data perdagangan internasional periode November pada 15 Desember esok hari. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 23 institusi memperkirakan ekspor mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) 9,5% dibandingkan November tahun lalu (year-on-year/yoy).

Jika terwujud, maka ekspor Indonesia berada di zona negatif selama 6 bulan beruntun. Kali terakhir ekspor tumbuh positif adalah pada Mei.

Permintaan luar negeri memang belum kuat. Perlambatan ekonomi global menjadi momok bagi ekspor Indonesia.

“Permintaan luar negeri masih tertahan pada November. Permintaan ekspor turun dua bulan beruntun,” sebut laporan S&P Global.