Mengacu pada perkembangan inflasi termutakhir, BI meyakini inflasi inti akan tetap berada dalam kisaran 3,0±1% pada semester I-2023 dan inflasi IHK kembali ke dalam sasaran 3,0±1% pada semester II-2023.
Bank sentral memastikan akan memperkuat pengendalian inflasi terutama jelang kedatangan musim perayaan yaitu puasa dan lebaran yang akan datang kurang dari sebulan lagi.
Data terbaru inflasi domestik tersebut akan memperkuat perkiraan para ekonom terkait arah bunga acuan BI7DRR. Kendati sisa tahun ini masih panjang, dengan asumsi puncak inflasi musiman akan terjadi pada April menyusul musim perayaan, target inflasi bank sentral akan tercapai pada semester II-2023.
“Prediksi kami, inflasi akan berada di posisi 3,6% pada akhir 2023 memberikan ruang bagi BI untuk mempertahankan kebijakan bunga acuan,” jelas Faisal.
Ekonom Bank of America Mohamed Faiz Nagutha, melontar prediksi serupa. Data terkini perekonomian memberi amunisi bagi bank sentral untuk melanjutkan kebijakan bunga di level 5,75% hingga akhir tahun. Lalu, bunga acuan akan mulai menurun pada 2024. “Penurunan bunga acuan juga tidak akan terlalu cepat tahun depan karena target inflasi BI akan diturunkan menjadi 1,5%-3,5% dari sebesar 2%-4% tahun ini,” jelas Nagutha.
(rui)