Disebutkan BLT juga perlu pada saat ini karena harga gabah sedang tinggi bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara produksi padi dan beras nasional juga dicatat Jokowi mengalami penurunan. Hal itu karena adanya gelombang panas yang berkepanjangan.
“Tahun yang lalu harga gabah hanya Rp4.200-4.300 benar? Sekarang Rp7.300. Ada yang Rp7.800 benar ndak? Meningkat sangat tinggi sekali oleh sebab itu segera nanem,” ujarnya.
“Jadi yang 16 ribu hektare itu segera ditanam, segera. Pertama mumpung ada air, yang kedua juga sudah tadi yang puso kemarin sudah cair, kemudian yang ketiga mumpung juga harga gabahnya pas tinggi, panjenengan senang sekali lagi,” kata dia lagi.
Untuk diketahui, BLT Puso di Provinsi Jawa Tengah nantinya akan diserahkan kepada sejumlah 6 ribu petani dengan total luas lahan terdampak seluas 16 ribu hektare.
Bansos dan BLT diketahui menjadi pos yang anggarannya ditambah di APBN pada tahun ini. Royalnya Jokowi memberikan bansos belakangan juga menuai kritik lantaran sedang berada pada tahun politik mendekati Pemilu 2024.
Sebelumnya pemerintah juga sudah mengalokasikan bansos beras kepada sebanyak 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) pada Januari-Juni 2024. Angka ini bertambah dari sebelumnya sebanyak 21 juta keluarga.
(ezr)