Logo Bloomberg Technoz

RI Jorjoran Investasi EV, Suplai Tembaganya Cuma Cukup 25 Tahun

Sultan Ibnu Affan
14 December 2023 09:10

Serabut tembaga di gudang milik Valjaonica Bakra Sevojno AD di Serbia./Bloomberg-Oliver Bunic
Serabut tembaga di gudang milik Valjaonica Bakra Sevojno AD di Serbia./Bloomberg-Oliver Bunic

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah didesak untuk tidak sekadar jorjoran memikat investasi ekosistem kendaraan listrik dan baterainya, tetapi mengabaikan pendanaan untuk eksplorasi cadangan tembaga di dalam negeri. Terlebih, pasok eksisting komoditas mineral logam itu diproyeksi hanya cukup untuk 25 tahun ke depan.

Dalam kaitan itu, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli maklum jika pemerintah agresif meminang investasi ke industri strategis seperti kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dan pembangkit energi baru terbarukan (EBT), yang notabene merupakan sektor-sektor pengonsumsi tembaga dalam jumlah masif.

“Namun, hal lain yang juga harus diperhatikan pemerintah adalah menarik investasi di bidang pertambangan; terutama untuk peningkatan eksplorasi guna menemukan sumber daya baru untuk komoditas tembaga,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (13/12/2023) petang. 

Dengan asumsi produksi tembaga nasional 130 juta ton/tahun, Rizal memproyeksikan umur cadangan komoditas mineral logam tersebut “hanya bertahan sekitar 25 tahun ke depan.”

Belum lagi, lanjutnya, penutupan tambang Cobre Panama baru-baru ini akan memengaruhi keberlanjutan suplai tembaga dan harga komoditas tersebut di tingkat global dalam beberapa tahun ke depan.

Tambang terbuka tembaga Oyu Tolgo milik Rio Tinto di Mongolia./Bloomberg-SeongJoon Cho