Indeks dolar AS juga terperosok ke level terendah dalam hampir sebulan terakhir dan memberi ruang bagi penguatan emas yang kembali melonjak 2,5% semalam dan melanjutkan penguatan harga pagi ini.
"Ini adalah lampu hijau bagi para investor," kata Jeffrey Rosenberg, Portfolio Manager BlackRock, dalam wawancara di Bloomberg TV, dikutip Kamis (14/12/2023). Menurutnya, The Fed sudah sangat senang dengan perkembangan yang mereka lihat sejauh ini. "Anda tidak akan benar-benar berhenti berjuang sampai ada perkembangan dari data fundamental yang memaksamu harus mundur," jelasnya.
Pelaku pasar saham tak kalah gembiranya. Indeks saham di Wall Street mencetak reli besar di mana Dow Jones Industrial Average (DJIA) memimpin, ditutup lebih kuat 1,4%, disusul juga oleh S&P 500 Index yang melesat hampir sama. “Ini adalah perubahan paradigma besar-besaran di Wall Street, dengan berakhirnya siklus kenaikan suku bunga paling agresif dalam beberapa dekade,” kata Adam Sarhan, pendiri 50 Park Investments. “The Fed tidak lagi menganggap inflasi sebagai musuh publik nomor satu.”
Indeks harga obligasi di pasar negara maju juga melesat diikuti oleh harga obligasi di pasar negara berkembang yang mencetak reli serupa.
Lima kali turun bunga
Mengacu pada pergerakan di pasar swap, para pedagang jauh lebih agresif memperkirakan frekuensi pemangkasan bunga acuan. Bila dot plot The Fed memperkirakan pemangkasan bunga acuan sebanyak 75 bps yang terbagi dalam tiga tahap, pedagang di pasar swap memprediksi akan ada lima kali pemangkasan FFR dengan probabilitas sebesar 21% penurunan dimulai bulan depan sebesar 25 bps dalam FOMC 31 Januari 2024.
Sementara peluang penurunan pada FOMC di bulan Maret sebesar 25 bps mencapai 70%, lalu diprediksi akan ada penurunan FFR lagi pada FOMC bulan Mei sebanyak 25 bps dengan probabilitas mencapai 54,7% ke kisaran 5%. Berlanjut pada FOMC Juni dengan probabilitas hingga 53% untuk pemangkasan FFR 25 bps menjadi 4,75%.
Pada Juli, pasar memperkirakan The Fed akan kembali memangkas bunga acuan 25 bps menjadi 4,5% dengan peluang sebesar 44,7%. Sementara pada FOMC September tahun depan, pasar masih terbelah apakah The Fed akan berhenti menurunkan bunga dengan menahan FFR di 4,5%, probabilitas 39,1%, atau melanjutkan lagi pemangkasan menjadi 4,25% dengan probabilitas yang sama. Total ada lima kali potensi penurunan bunga acuan The Fed tahun depan menurut prediksi para pedagang di pasar swap.
Kepala Ekonom Bloomberg Economics untuk kawasan AS, Anna Wong, menilai, dot plot terbaru mengirim sinyal kuat berakhirnya siklus pengetatan ditambah pernyataan Jerome Powell, Chairman The Fed usai rapat yang tidak menolak gagasan penurunan bunga dalam waktu dekat.
"Perkiraan kami, The Fed akan mulai memangkas bunga acuan pada Maret 2024 di mana FOMC Desember telah menegaskan sinyalemen itu," kata Anna seperti dilansir oleh Bloomberg News.
(rui)