Bloomberg Technoz, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menuding sejumlah lembaga survei mengalami bias dalam mengukur tingkat elektabilitas pasangan capres dan cawapres pada Pemilu 2024. Hal ini disampaikan saat menanggapi terus melorotnya angka keterpilihan calon nomor urut 03 yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo dan Mohammad Mahfud MD.

Menurut, hasil survei tersebut sebenarnya tergantung pada kondisi responden saat jajak pendapat dikumpulkan. Hal ini juga merujuk pada segala yang mempengaruhinya seperti bantuan sosial yang bernada politis, hingga intervensi aparat penegak hukum.

"Ada survei yang menarik dilakukan oleh para dosen sosial politik. Mereka bertanya [ke responden] tentang potensi kerawanan, jadi bukan pada puas atau tidak," kata Hasto, Rabu (13/12/2023).

"Apakah terjadi peningkatan dalam kualitas hidup? Apakah terjadi suatu kerawanan terhadap netralitas aparat? Nah, ternyata jawabannya rata-rata masyarakat sangat khawatir aparat tidak netral. Conflict of interest itu sangat dikhawatirkan terlibat. Ada penggunaan politik bansos."

Sejumlah lembaga survei memang terus menunjukkan tingkat elektabilitas Ganjar-Mahfud terus turun. Bahkan, Survei Litbang Kompas menyebutkan elektabilitas pasangan tersebut terjun dari di atas 20% menjadi tinggal 15,3% meski sudah berkampanye dari ujung Barat hingga Timur Nusantara.