Rombongan Presiden Jokowi diketahui lepas landas dari Pangkalan TNI AU Anang Busra, Tarakan dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU sekitar pukul 08.00 WITA. Lalu tiba di helipad kompleks PLTA Mentarang, Malinau dan Presiden Jokowi kemudian meresmikan groundbreaking PLTA itu.
Sementara itu pembangunan PLTA Mentarang Induk juga disebut sebagai cara pemerintah menjalankan rencana transformasi ekonomi Indonesia menuju ekonomi hijau. Apalagi nantinya PLTA Mentarang Induk akan terintegrasi dengan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kalimantan Utara (Kaltara).
“Karena energinya hijau, produk-produk yang dihasilkan nanti yang di Bulungan, di Kawasan Industrial Park Indonesia di Bulungan, juga produk-produk hijau, produk-produk yang emisi karbonnya rendah, produk-produk yang memiliki harga yang premium tetapi kompetitif. Karena apa? Energinya dari energi hijau dari Sungai Mentarang di Kabupaten Malinau,” ujar kepala negara lagi.
Proyek pengkoneksian antara kawasan Sungai Menarang menuju kawasan KIPI di Bulungan akan menelan anggaran yang amat besar yakni hingga Rp 40 triliun. Kawasan di Mentarang dan Bulungan akan tersambung dengan jarak hingga 300 kilometer. Disambungkan oleh transmisi.
“Ini bukan pekerjaan yang mudah dan membutuhkan anggaran biaya yang tidak kecil US$ 2,6 miliar, kalau dirupiahkan kira-kira Rp40 triliun, sebuah nilai yang sangat besar sekali,” ujarnya.
Kawasan-kawasan tersebut akan mendukung rencana besar Indonesia dalam melakukan transformasi ekonomi menuju ekonomi hijau. Sebelumnya mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meninjau KIPI yang dinilai sudah dalam kondisi siap disambungkan. Jokowi mengatakan bahwa KIPI di Bulungan akan menajdi kawasan industri EV battery yakni baterai untuk mobil-mobil listrik. Pun rencananya di sana ada pabrik mobil listrik. Kemudian ada juga pengolahan aluminium hingga petrokimia.
"Aluminiumnya, aluminium hijau karena dari energi hijau," ujarnya.
Dalam kesempatan itu sejumlah menteri dan kepala daerah turut hadir antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, Bupati Malinau Wempi W. Mawa, Ketua Konsorsium Indonesia Garibaldi Thohir dan Presiden Direktur PT Kayan Patria Pratama Juanda Lesmana.
(ezr)