Logo Bloomberg Technoz

Bijih besi masih mendekati level tertinggi sejak Februari setelah rebound selama beberapa bulan terakhir karena serangkaian langkah Beijing untuk meningkatkan belanja infrastruktur. Namun, tanda-tanda bahwa pihak berwenang tidak akan menggandakan pendekatan tersebut meredupkan prospek untuk tahun depan, terutama karena ekonomi China tengah berjuang dengan deflasi.

Liu Jialiang, wakil presiden riset di Cofco Futures Ltd, bilang optimisme atas stimulus telah berjalan terlalu tinggi, dan kemungkinan harga bijih besi akan terkoreksi pada paruh pertama tahun depan.

Bijih besi diperdagangkan 2,8% lebih rendah pada $132,30 per ton pada pukul 12:42 siang di Singapura. Kontrak berjangka di Dalian turun 2,7%, sementara kontrak baja di Shanghai turun setidaknya 2,1%. Di antara logam-logam dasar, tembaga turun 0,4% menjadi US$8.322,50 per ton di London Metal Exchange. Seng turun 0,6%, sementara aluminium tergelincir 0,1%.

(bbn)

No more pages