CEO Arne Freundt mengambil alih kepemimpinan Puma pada November 2022 setelah pendahulunya, Bjorn Gulden, menjadi CEO dari Adidas AG.
Freundt, yang bergabung dengan Puma pada tahun 2011, membantu mengembangkan strategi perusahaan di bawah kepemimpinan Gulden. Sejak mengambil alih jabatan tersebut, dia berusaha mengubah posisi Puma sebagai merek kelas atas, dengan fokus pada pasar AS. Ini termasuk memperkenalkan pakaian olahraga sepak bola, basket, dan lari dengan harga lebih tinggi serta menghapus produk yang lebih murah secara bertahap.
Sebagai bagian dari strategi baru, Puma meninjau kembali daftar program sepak bola nasionalnya. Mereka mempertimbangkan metrik seperti penjualan dan partisipasi dalam turnamen internasional besar. Israel belum lolos ke Piala Dunia dalam lebih dari 50 tahun.
Puma mengatakan penentuan waktu pengambilan keputusan ini adalah hal yang normal ketika merancang dan mengembangkan seragam tim baru.
Saham Puma sedikit berubah pada Selasa sore di Frankfurt, setelah turun 5,4% sepanjang tahun ini. Financial Times sebelumnya melaporkan tentang keputusan Puma untuk mengakhiri sponsor Israel.
(bbn)