Biden mengatakan pemerintahannya akan terus melindungi Israel, namun mengungkapkan keprihatinan tentang sikap negara-negara lain. Israel harus "berhati-hati" karena "opini publik seluruh dunia dapat berubah dalam semalam," kata Biden memperingatkan pada Senin di acara resepsi Hanukkah di Gedung Putih.
Pada Selasa malam saat konferensi pers Gedung Putih, Biden mengatakan dia mendapatkan jaminan bahwa tidak ada sandera di jaringan terowongan Hamas di Gaza sebelum militer Israel mulai menghancurkan terowongan tersebut dengan air laut. Biden menekankan Israel harus "melakukan segala kemungkinan" untuk membatasi kematian warga sipil.
Biden juga mengulangi seruannya kepada Netanyahu agar tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan AS setelah serangan teroris 11 September 2001. Karena kejutan atas jumlah kematian warga sipil di Gaza telah memicu seruan untuk gencatan senjata.
Komentar-komentar Biden menunjukkan beberapa kritikan yang paling keras terhadap pemerintahan Netanyahu sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober. Komentar-komentar tersebut menunjukkan bahwa Biden mengkhawatirkan keengganan Netanyahu mendengarkan saran-sarannya terkait jalannya perang dan apa yang akan terjadi setelahnya.
Biden tampaknya mengakui sikap Netanyahu terhadap Palestina sebagian merupakan akibat dari tekanan anggota kabinet sayap kanan, khususnya menteri keamanan garis keras Itamar Ben Gvir. Dia menyebut kabinet Israel sebagai yang paling konservatif dalam sejarah, yang tidak ingin "ada hubungan dengan Palestina."
Presiden AS tersebut mengatakan Netanyahu harus tetap mengubah arahnya, bukan hanya demi kepentingan keduanya, tetapi juga jika dia ingin menjaga harapan normalisasi yang lebih luas dengan dunia Arab setelah perang.
"Anda tidak bisa mengatakan bahwa tidak ada negara Palestina sama sekali di masa depan. Dan itulah bagian tersulitnya," kata Biden. "Sementara itu, kami tidak akan melakukan apa-apa selain melindungi Israel dalam proses ini."
Tekanan AS
Dalam jumpa pers Selasa malam, Biden mengatakan penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan akan melakukan perjalanan ke Israel pekan ini untuk bertemu dengan kabinet perang Israel. Dia akan menyampaikan pesan dukungan AS serta "perlunya melindungi warga sipil" di Gaza.
Menurut Pentagon, Menteri Pertahanan Lloyd Austin akan menyusul pekan depan. Kunjungan ini dimaksudkan untuk membentuk perilaku Israel dalam konflik.
Austin memperingatkan dalam pidatonya pada 2 Desember bahwa Israel berisiko meradikalisasi penduduk Gaza jika mereka tidak berbuat lebih banyak untuk menghentikan kematian warga sipil. Dia mengatakan, "jika Anda mendorong mereka jatuh ke tangan musuh, Anda menggantikan kemenangan taktis dengan kekalahan strategis."
PM Israel pada Selasa mengatakn dia "tidak akan membiarkan Israel mengulangi kesalahan Oslo". Netanyahu merujuk pada perjanjian 1993 yang membuat otoritas Palestina memperoleh pemerintahan mandiri yang terbatas di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Pemerintahan Netanyahu "mempersulit dunia" untuk terus mendukung Israel, kata Biden dalam penggalangan dana pada Selasa, sebelum menyebut perdana menteri tersebut sebagai teman baik.
"Saya pikir dia harus berubah, dan dengan pemerintahan ini, pemerintahan di Israel, membuat sangat sulit baginya untuk bergerak," tambah Biden.
Menurut otoritas kesehatan Gaza yang dikelola oleh Hamas, jumlah kematian di Gaza telah melampaui 18.000, meningkatkan tekanan pada Israel untuk menyetujui gencatan senjata. Majelis Umum PBB memberikan suara yang mendominasi pada Selasa untuk menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza, sepekan setelah AS memveto resolusi Dewan Keamanan yang mengajukan tuntutan serupa.
Anggota Partai Demokrat progresif, pemilih muda, serta Muslim dan Arab Amerika telah menyatakan ketidaksetujuan dengan dukungan penuh Biden terhadap Israel setelah pembantaian oleh Hamas, di mana militan membunuh 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang. Hal ini membahayakan peluangnya untuk terpilih kembali pada tahun 2024.
Negosiasi Sandera
Presiden mengatakan dia akan terus mendukung tujuan Israel untuk melenyapkan Hamas. Dia juga berencana untuk bertemu dengan keluarga anggota warga negara AS yang disandera oleh Hamas pada Rabu.
Biden mengatakan pada Senin bahwa pemerintahannya terus mendorong upaya pembebasan sandera lebih banyak, mengatakan bahwa ia tidak akan "berhenti sampai kita dapat membawa mereka semua pulang."
Para pejabat AS telah mencoba menghidupkan kembali gencatan senjata sementara yang melibatkan pelepasan sandera oleh Hamas dan pembebasan tahanan Palestina oleh Israel, yang gagal bulan lalu, namun belum membuat kemajuan signifikan.
Sementara itu, Biden mengatakan pemerintah Israel bisa mendapatkan kembali dukungan di panggung dunia jika mengubah sikapnya pada isu-isu utama.
"Kita harus bekerja untuk membawa Israel bersatu dengan cara yang memberikan awal bagi opsi solusi dua negara," katanya.
(bbn)