Special Research
Angka Kejahatan di RI Melonjak, Benarkah Imbas Kesulitan Ekonomi?
Ruisa Khoiriyah
13 December 2023 14:55
Bloomberg Technoz, Jakarta - Lonjakan kasus kejahatan atau kriminalitas hingga lebih dari 50% sepanjang tahun lalu, terutama untuk kasus pencurian yang menembus angka tertinggi dalam lima tahun terakhir, sedikit banyak memberi peringatan terkait kondisi masyarakat Indonesia saat ini di tengah kesenjangan ekonomi yang kian lebar.
Kondisi keuangan masyarakat yang semakin tertekan kenaikan harga barang kebutuhan pokok, terindikasi dari angka indeks penghasilan saat ini yang terlempar ke level terendah sejak September 2022, mencerminkan tekanan yang dialami masyarakat kelompok rentan. Tingginya korelasi antara kondisi perekonomian dan kriminalitas membuat situasi itu perlu diwaspadai agar tren kenaikan kasus kejahatan tidak semakin berlanjut.
Data terbaru yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik, jumlah kejadian kejahatan di Indonesia memang mencatat penurunan selama pandemi di mana pada 2020 terdapat 247.218 kejadian kasus kriminalitas, turun menjadi 239.481 kejadian pada 2021. Namun, pada 2022, terjadi lonjakan jumlah kriminalitas yang cukup drastis menjadi 372.965 kejadian.
Bukan hanya itu, skor crime rate yang mengukur risiko orang Indonesia terkena tindak kejahatan juga mencatat tren serupa yakni menurun pada 2021 akan tetapi melonjak tinggi tahun berikutnya. Pada 2020, crime rate RI ada di angka 94, lalu turun jadi 90 setahun berikutnya. Namun, pada 2022, angkanya melonjak tinggi menjadi 137. Angka itu mencerminkan, dari setiap 100.000 penduduk, terdapat 137 orang yang mengalami tindak kejahatan di Indonesia.
Statistik yang menunjukkan peningkatan kejadian kriminalitas atau tindak kejahatan mulai dari pembunuhan, penganiayaan, tindak kejahatan kesusilaan, pencurian, penipuan, penggelapan sampai korupsi, di Indonesia itu boleh jadi faktanya lebih besar daripada yang terpampang.