Logo Bloomberg Technoz

Data Produksi Tembaga RI dan Dunia di Tengah Risiko Kelangkaan

Wike Dita Herlinda
13 December 2023 11:00

Pekerja berjalan di Kompleks Peleburan Tebing Tembaga Vale di Sudbury, Ontario, Kanada (Dok. Bloomberg)
Pekerja berjalan di Kompleks Peleburan Tebing Tembaga Vale di Sudbury, Ontario, Kanada (Dok. Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Tingginya permintaan tembaga untuk kendaraan listrik dan proyek pembangkit energi baru terbarukan (EBT) diproyeksi berbanding terbalik dengan laju pembukaan tambang baru dalam beberapa tahun ke depan.

Para analis global pun ramai-ramai merevisi outlook mereka soal suplai tembaga, dari surplus menjadi defisit minor hingga berat mulai 2024.

BMO Capital Markets, misalnya, memproyeksikan defisit minor terhadap pasok tembaga tahun depan. Goldman Sachs Group Inc juga memperkirakan suplai tembaga dunia akan tekor lebih dari 500.000 ton tahun depan. Jefferies pun mengestimasikan terjadinya shortfall besar tahun depan.

“Penurunan pasokan memperkuat pandangan kami bahwa pasar tembaga sedang memasuki periode pengetatan yang lebih jelas,” kata analis Goldman termasuk Nicholas Snowdon, dikutip Bloomberg.

Persediaan tembaga aktif di London Metal Exchange (LME) telah melonjak sejak pertengahan tahun ke level tertinggi dalam dua tahun, tetapi kini justru melorot selama tiga pekan berturut-turut.