Logo Bloomberg Technoz

“Saya merasa saudara kita telah mengatakannya dengan sangat baik. Setiap kata yang disampaikannya menyentuh titik-titik permasalahan perusahaan, semuanya adalah masalah yang ada. Kita harus berubah, atau tidak ada jalan keluar bagi perusahaan kita,”  tulis Liu.

JD dan Alibaba telah lama menjadi pemimpin pasar e-commerce China, namun secara cepat pangsa pasarnya mereka digantikan oleh para pendatang baru seperti PDD Holdings Inc. dan Douyin dari ByteDance Ltd.

Saham JD tercatat merosot lebih dari 50% sepanjang tahun ini, melebihi penurunan Alibaba yang sekitar 19%, atau berbalik dari capaian reli PDD mencapai 75%.

Bulan ini, PDD yang baru berusia delapan tahun melampaui Alibaba dalam nilai pasar untuk pertama kalinya. PDD menjadi perusahaan e-commerce paling bernilai di China. Hal ini semacam sebuah peringatan bagi penguasa bisnis belanja online ritel negara ini.

Jack Ma, miliarder yang dulunya vokal dan menghilang dari sorotan setelah Beijing menargetkan Alibaba dalam penyelidikan antimonopoli, memecah kebisuannya pada bulan November untuk mendesak tindakan korektif di internal perusahaan seraya memuji PDD, perusahaan yang menaungi Temu.

JD.com menerapkan diskon dan harga yang lebih rendah untuk mencoba membalikkan keadaan pada saat konsumen mengurangi belanja dalam jumlah besar. 

Hasilnya belum sesuai harapan karena China berjuang dengan pemulihan pasca-Covid yang tidak pasti.

“Kami sering mengatakan bahwa dalam pertempuran, kami seharusnya menjadi yang pertama, tetapi kami selalu bersikap defensif dan tidak pernah berpikir tentang bagaimana mengambil inisiatif!” Liu menulis.

(bbn)

No more pages