Logo Bloomberg Technoz

Data terbaru ini membawa kekhawatiran atas upaya mengembalikan inflasi. Hal ini juga dapat memperkuat tekad The Fed untuk mempertahankan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Meskipun tekanan harga sebagian besar komoditas telah berkurang dari tingkat tertinggi dalam beberapa dekade, pasar tenaga kerja yang masih kuat terus mendorong belanja konsumen dan perekonomian secara lebih luas.

Data minggu lalu menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS secara tak terduga menguat pada November, seiring dengan peningkatan lapangan kerja dan upah. Tingkat pengangguran turun menjadi 3,7% dan partisipasi angkatan kerja meningkat. Pertumbuhan upah bulanan naik lebih dari perkiraan.

Normalisasi Perekonomian

Yellen melangkah lebih jauh dalam menjelaskan alasan dia secara konsisten tidak setuju dengan para ekonom yang mengatakan bahwa, untuk menahan lonjakan inflasi pasca-Covid akan memerlukan peningkatan pengangguran yang signifikan.

“Saya tidak pernah merasa ada dasar intelektual yang kuat untuk membuat prediksi seperti itu,” katanya.

Menurut dia, periode-periode sebelumnya ketika dinamika seperti itu diperlukan, sebagian besar ditandai dengan peningkatan ekspektasi inflasi, yang membuat inflasi tinggi akan terus berlanjut.

"Dalam episode ini, karena ekspektasi inflasi tidak pernah meningkat secara signifikan dalam jangka panjang, kita hanya perlu menormalkan perekonomian dan mengembalikan pasar tenaga kerja ke kondisi lapangan kerja penuh untuk menurunkan inflasi,” katanya. 

Yellen menolak berkomentar mengenai bagaimana bank sentral harus menyelesaikan tugasnya.

Pejabat Fed memulai pertemuan dua hari pada Selasa, yang diperkirakan akan mencapai puncaknya dengan mempertahankan suku bunga stabil untuk ketiga kalinya berturut-turut.

Ketua Jerome Powell telah berulang kali menolak spekulasi penurunan suku bunga awal tahun depan, dan menekankan bahwa para pengambil kebijakan akan bertindak hati-hati, tapi tetap mempertahankan opsi untuk menaikkan suku bunga lagi.

Stres Fiskal

Ketika ditanya apakah AS berada pada jalur fiskal yang berkelanjutan, Yellen mengulangi komentar sebelumnya bahwa ia tidak melihatnya sebagai masalah yang mendesak. Namun, dia mengakui, gambaran utang bisa memburuk jika suku bunga jangka panjang tetap tinggi.

“Jika suku bunga jauh lebih tinggi dalam jangka panjang dibandingkan yang kami perkirakan sebelumnya, tentu saja hal ini akan memberikan tekanan tambahan pada prospek fiskal,” katanya.

Dia menyarankan cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah, seperti yang diusulkan oleh Presiden Joe Biden, dengan menaikkan tarif pajak bagi perusahaan dan rumah tangga berpendapatan tinggi dan meningkatkan penegakan undang-undang perpajakan yang ada.

“Pengumpulan pajak AS, sebagai konsekuensi dari Undang-Undang Pemotongan Pajak dan Ketenagakerjaan pada tahun 2017, telah turun ke tingkat yang terendah dalam sejarah,” katanya, merujuk pada kebijakan yang diperjuangkan oleh Presiden Donald Trump saat itu.

(bbn)

No more pages