Bloomberg News - 

Alphabet Inc.’s YouTube tengah dihadapkan oleh isu kasus kebocoran data. Pasalnya, beberapa keluhan telah dilayangkan kepada badan perlindungan data Inggris Raya yang menuduh  perusahaan tersebut telah mengumpulkan data anak-anak. Aduan tersebut mengacu pada undang-undang terbaru Inggris Raya terkait perlindungan anak secara online.

Kantor Komisi Informasi (Information Commissioner's Office/ICO) menyatakan akan  meninjau keluhan yang diterima dari kelompok amal yang menyatakan bahwa situs YouTube telah melanggar Kode Anak Inggris yang diperkenalkan pada tahun 2020.

“Sebagai regulator, kami berharap data anak-anak terlindungi secara online. Jika terbukti sebaliknya, maka kami akan mengambil tindakan” kata Stephen Bonner, wakil komisaris ICO. 

Peraturan tersebut menentukan bagaimana aturan perlindungan data Inggris berlaku untuk layanan digital yang ditujukan untuk anak-anak. Perusahaan yang melanggar peraturan tersebut berisiko terkena denda hingga 4% dari pendapatan global mereka. Sampai saat ini, ICO belum melakukan penyelidikan formal pada YouTube.