Strategi Investasi Saham di Tengah Sentimen Bunga The Fed
Tara Marchelin
02 March 2023 06:16
Bloomberg Technoz, Jakarta - Di tengah ketidakpastian suku bunga dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed), pasar saham Indonesia dinilai tidak akan terdampak secara signifikan. Menurut perencana keuangan Andy Nugroho implikasinya akan lebih dirasakan pada operasional perusahaan publik atau emiten, terutama yang korporasi besar yang melakukan perdagangan luar negeri.
“Kalau menurut saya, dampak naik turunnya suku bunga di luar negeri tidak sedekat itu ataupun seefektif itu untuk mempengaruhi pasar saham kita,” kata Andy saat dihubungi Bloomberg Technoz pada Rabu (1/3/2023).
Andy mengungkapkan, secara teoritis pasar saham memang mengikuti sentimen di dalam dan luar negri yang dapat berakibat pada volatilitas harga saham. Namun, menurutnya, kondisi pasar saham Indonesia tidak sesensitif itu.
“Dampaknya lebih kepada emiten korporasi-korporasi besar. Misalnya, pada perusahaan consumer goods nasional yang sudah menjadi eksportir. Itu akan terdampak karena mungkin ada utang luar negeri, serta sindikasi pembiayaan dari bank luar. Bisa jadi kesulitan untuk mengimpor bahan baku industri dan memasarkan produk ke luar negeri,” jelasnya.
Pejabat Federal Reserve memang masih mengantisipasi kenaikan suku bunga lebih lanjut. Hal ini guna menurunkan inflasi ke target 2%. Dalam risalah rapat Fed pada 31 Januari- 1 Februari yang dirilis di Washington, Rabu (22/02/2023), disebutkan bahwa peserta rapat mengamati bahwa sikap kebijakan yang restriktif perlu dipertahankan.