“Selanjutnya, dilakukan penetapan wilayah pendistribusian AML oleh Menteri ESDM melalui Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, pengadaan melalui e-katalog, dan pendistribusian yang melibatkan PT Pos Indonesia dan/atau badan usaha lain,” paparnya.
Pendataan Belum Rampung
Jisman mengelaborasi, untuk mencapai target distribusi rice cooker sebanyak total 500.000 unit di 36 provinsi, pemerintah masih mematangkan data calon penerima yang ditargetkan selesai pada pertengahan bulan ini.
Selanjutnya akan dilakukan pendistribusian AML dengan target penyelesaian pada pekan ketiga Januari 2024, sebagaimana dimungkinkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 109/2023 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran atas Pekerjaan yang Belum Diselesaikan pada Akhir Tahun Anggaran.
"Keterbatasan waktu dalam pelaksanaan program yang baru dimulai pada pertengahan Oktober 2023, pemenuhan kelengkapan persyaratan usulan calon penerima AML, serta kondisi geografis dan cuaca dalam pelaksanaan verifikasi lapangan, merupakan tantangan tersendiri dalam penyelesaian program di Tahun Anggaran 2023 ini," sebut Jisman.
Sekadar catatan, penyediaan rice cooker oleh Kementerian ESDM meliputi biaya pembelian paket dan distribusi hingga ke rumah tangga calon penerima, sehingga tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat.
Program tersebut merupakan proyek hibah yang menelan anggaran Rp347,5 miliar.
Rice cooker dalam program ini dilarang diperjualbelikan yang dilengkapi dengan pembubuhan stiker pada rice cooker tersebut. Dalam paket rice cooker juga disertakan brosur pola pemakaian untuk menjadi pedoman bagi masyarakat dengan daya 450 VA.
"Diharapkan dengan adanya program ini, secara bertahap dapat mengurangi impor LPG yang digunakan untuk memasak, meningkatkan konsumsi listrik per kapita, serta mendukung kegiatan memasak yang lebih hemat dengan teknologi yang lebih bersih," tegas Jisman.
Pemerintah menargetkan program tersebut bakal mengurangi subsidi impor gas minyak cair atau liquified petroleum gas (LPG) hingga 29 juta ton atau setara 9,7 juta tabung LPG 3 kilogram.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pembagian alat penanak nasi atau rice cooker gratis akan dilakukan Januari 2024, atau mundur dari target yang seharusnya dilakukan Desember tahun ini.
"Jadi itu kan perlu administrasi, administrasi diselesaikan ya. Kita sudah bilang target 500.000 [unit] itu paling lambat sudah didistribusikan semua pada [Januari]," ujar Arifin ditemui di kantornya, Jumat (8/12/2023).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan per Desember tahun ini pun verifikasi seluruh calon penerima rice cooker telah rampung.
"Sekarang lagi proses untuk setting pendistribusiannya," ujar dia.
--Dengan asistensi Sultan Ibnu Affan
(wdh)
